The Role of Vitamine E and Selenium in in Vitro Fermentation of Ration Supplemented with Poly Unsaturated Fatty Acid
Manfaat Vitamin E dan Selenium dalam Fermentasi in Vitro Ransum yang Disuplementasi Asam Lemak Tidak Jenuh
Abstract
Supplementation of vegetable oil in formulating ruminants ration is a common practice to increase energy content of ration and the content of functional fatty acids in the animal products. Corn oil is a source of poly unsaturated fatty acids (PUFA) and as a defaunating agent, while the crude palm oil (CPO) is a source of saturated fatty acids. Dietary supplementation of vitamin E and selenium (Se) may reduce the oxidation of PUFA in the rumen. It also was reduce the negative effects of fatty acids oxidation on the microbial activity in the rumen. The study was aimed to evaluate the effect of vitamin E and Se supplementation on digestibility and fermentability of the diets supplemented with PUFA, as well as the total population of protozoa in the fermentation subtance. This study used a completely randomized design, with five treatments (P0 = control; P1 = P0+vitamin E+CPO; P2 = P0+vitamin E+corn oil; P3 = P0+Se+CPO; P4 = P0+Se+corn oil). All the treatments were replicated three times. Data was analized according to the Analysis of Variance procedure. The results showed that treatment P2 is higher than P4 in dry matter digestibility, but all treatments had no effect on digestibility, fermentability (VFA and NH3) and total population of protozoa. It was concluded that supplementation of antioxidants (vitamin E and Se) prevented the negative effects of dietary supplementation of oil containing PUFA up to 2 gram. Dietary addition of antioxidant was likely necessary to reduce the negative effect of unsaturated fatty acid oxidation in the rumen. Minyak sebagai sumber lemak seringkali ditambahkan ke dalam ransum terutama ransum ternak ruminansia dengan tujuan untuk meningkatkan kandungan energi ransum dan meningkatkan kandungan asam lemak tidak jenuh produk ternak. Akan tetapi, penambahan minyak ke dalam ransum harus diperhatikan karena memiliki pengaruh negatif terhadap kecernaan nutrien ransum. Salah satu pengaruh negatif supelementasi asam lemak dapat menurunkan kecernaan, laju fermentabilitas serta populasi protozoa total rumen. Pengaruh negatif ini terjadi karena adanya reaksi oksidasi dari asam lemak terutama asam lemak tidak jenuh selama penyimpanan serta reaksi biohidrogenasi di dalam rumen. Salah satu contoh minyak sumber asam lemak jenuh adalah CPO, dan sumber asam lemak tidak jenuh adalah minyak jagung. Penambahan antioksidan dapat meminimalisasi pengaruh negatif dari oksidasi dan biohidrogenasi asam lemak tidak jenuh. Antioksidan alami yang umum digunakan adalah vitamin C, selenium (Se), karotenoid, flavonoid, minyak esensial dan vitamin E (Purba, 2010). Pada penelitian ini antioksidan yang digunakan adalah vitamin E dan selenium (Se). Selenium yang umum digunakan untuk supelementasi pada ternak adalah sodium selenit (Na2SeO3). Informasi mengenai peran antioksidan dalam mempengaruhi oksidasi asam lemak dan pengaruhnya terhadap kecernaan belum banyak diketahui.Oleh karena itu, penelitian ini dirancang untuk mengkaji pengaruh penambahan antioksidan terhadap ferementasi in vitro pakan yang disuplementasi dengan asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.