Kajian Produksi Plastik Komposit Campuran Pati Termoplastis dan Polietilen
Abstract
Penggunaan plastik mempunyai banyak keunggulan, namun dampak negatif dari penggunaannya muncul pada saat produk tersebut tidak dapat dipakai lagi dan kemudian dibuang ke lingkungan. Hal ini menyebabkan pencemaran lingkungan yang serius. Salah satu alternatif untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan melakukan pengembangan plastik komposit berbasiskan pati yang mempunyai keunggulan pada tingkat biodegradabilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan polimer sintetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karateristik pati sagu dan tapioka yang digunakan, mempelajari proses pembuatan plastik komposit dengan metode pencampuran antara pati termoplastis dan compatibilized polyethylene (compt.-PE), serta mengetahui karakteristik plastik komposit tersebut. Proses produksi diawali dengan karakterisasi mutu pati yang digunakan sesuai dengan SNI 01-3451-1994 untuk tapioka dan SNI 01-3729-1995 untuk pati sagu serta karakteristik kimia patinya yang mendukung pembuatan plastik komposit. Pembuatan pati termoplastis dilakukan dengan menggunakan komposisi pati (pati sagu atau tapioka) : gliserol : air = 55% : 20% : 25% dengan menggunakan alat rheomix 3000 HAAKE. Pencampuran compt.-PE (LLDPE dan HDPE) dilakukan dengan menggunakan alat twin screw extruder dengan penambahan 0,1% dikumil peroksida (DCP) dan 1% maleat anhidrida (MA). Produksi plastik komposit dibuat dengan melakukan pencampuran pati termoplastis dan compt.-PE dengan perbandingan 20% : 80% menggunakan alat rheomix 3000 HAAKE. Analisis terhadap plastik komposit yang dilakukan meliputi sifat fisik mekanik (kekuatan tarik dan elongasi), sifat termal, uji biodegradabilitas secara kualitatif dan kuantitatif, serta uji morfologi permukaan dengan SEM. Hasil pengujian karakterisasi mutu memperlihatkan bahwa pati sagu dan tapioka yang digunakan memenuhi standar yang telah ditetapkan, kecuali nilai kadar serat kasar yang dimiliki oleh pati sagu yang lebih besar dari standar. Nilai kadar serat yang besar memberikan pengaruh positif terhadap sifat mekanik plastik komposit yang diproduksi. Sifat mekanik plastik komposit yang dihasilkan memperlihatkan bahwa compt.-HDPE tapioka memiliki kekuatan tarik yang paling mendekati polimer sintetis, sedangkan nilai elongasi untuk semua plastik komposit bernilai lebih rendah karena adanya pengaruh pencampuran pati. Pengukuran sifat termal dilakukan untuk mengetahui suhu transisi gelas (Tg) dan titik leleh (Tm) dimana nilai Tg dan Tm plastik komposit ini mendekati polimer sintetis sehingga penambahan pati tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Sifat biodegradabilitas plastik komposit diuji dengan menggunakan enzim α-amilase (uji kuantitatif) dan mikroorganisme kapang Penicillium sp. dan Aspergillus niger (uji kualitatif) yang membuktikan bahwa plastik campuran yang diujikan mempunyai kemampuan untuk terbiodegradasi. Hal ini terlihat dari perubahan morfologi permukaan plastik komposit setelah uji biodegradabilitasnya dimana mempunyai permukaan yang kasar disebabkan oleh hilangnya komponen pati oleh aktivitas enzim. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka untuk mengembangkan produk plastik komposit ini masih perlu dikaji optimasi formula untuk pembuatan pati termoplastis dan optimasi kondisi proses pencampuran antara pati termoplastis dengan polimer sintetis.