Uji Kinerja Tarik Traktor Tangan Yanmar Bromo DX yang Dilengkapi Pemanas Bahan Bakar dengan Bahan Bakar Minyak Kelapa
Abstract
Motor bakar diesel adalah sumber tenaga penggerak yang banyak digunakan di bidang pertanian. Penggunaan motor bakar ini mencakup kegiatan mulai dari pra panen hingga pasca panen. Dalam pengoperasiannya, panas yang dihasilkan oleh proses pembakaran bahan bakar tidak seluruhnya dapat digunakan untuk kerja efektif. Hanya sekitar sepertiga dari hasil pembakaran yang dimanfaatkan untuk melakukan kerja, sedangkan sisanya terbuang dalam sistem pendinginan dan terbawa oleh gas buang. Pemanfaatan energi panas yang terbuang, dapat dilakukan dengan menampung energi panas yang dikeluarkan melalui saluran pendingin ataupun melalui gas buang. Minyak kelapa merupakan salah satu komoditas pertanian yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar solar karena beberapa sifatnya memenuhi standar bahan bakar motor Diesel. Namun nilai viskositas minyak kelapa lebih tinggi dari solar, sehingga perlu dilakukan pemanasan terhadap minyak kelapa agar viskositasnya dapat mendekati viskositas solar. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja tarik traktor tanganYanmar Bromo dx yang dilengkapi dengan pemanas bahan bakar menggunakan minyak kelapa, dan membandingkannya dengan kinerja tarik pada saat menggunakan bahan bakar solar. Kinerja traktor yang akan diuji adalah Slip (slippage), tenaga tarik (drawbar power) dan menghitung efisiensi lapang pada saat operasi pengolahan tanah dengan bajak singkal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2009 dan bertempat di Laboratorium lapangan Teknik Mesin Budidaya Pertanian Leuwikopo, Departemen Teknik Pertanian, IPB. Untuk mencapai tujuan tersebut, dirancang sebuah elemen pemanas yang memanfaatkan energi panas dari gas buang sebagai sumber panasnya. Berdasarkan hasil ekstrapolasi dari data viskositas minyak kelapa, maka ditetapkan suhu pemanasan optimum untuk memanaskan minyak kelapa agar viskositasnya dapat mendekati nilai viskositas solar adalah 90°C. Drawbar pull maksimum untuk bahan bakar solar pada lintasan beton sebesar 1.41 kN, nilai drawbar power maksimum 1.14 kW ketika slip 13.49%, pada kecepatan 0.89 m/s. Drawbar pull maksimum untuk bahan bakar minyak kelapa pada lintasan beton sebesar 1.21 kN, nilai drawbar power maksimum 1.21 kW ketika slip 10.87 %, pada kecepatan 0.92 m/s. Sedangkan drawbar pull maksimum untuk bahan bakar solar pada lintasan tanah sebesar 1.24 kN, nilai drawbar power maksimum 0.68 kW ketika slip 24.17 %, pada kecepatan 0.79 m/s. Drawbar pull maksimum untuk bahan bakar minyak kelapa pada lintasan tanah sebesar 1.37 kN, nilai drawbar power maksimum 0.71 kW ketika slip 22.25 %, pada kecepatan 0.79 m/s