Effect of Feeding Cassava (Manihot esculenta) Leaf Silage on Nutrients Utilization Milk Production and Milk Quality of Indonesian Ettawah Goat
Pengaruh Pemberian Silase Daun Singkong (Manihot esculenta) Terhadap Penggunaan Nutrien Pakan, Produksi, dan Kualitas Susu Kambing Peranakan Etawah (PE)
Abstract
Goat milk has many benefits for human health. In order to increase goat milk production and quality, good quality of feed is required continuously. Cassava leaves (CL) is potential sources of feed containing high nutrient value, but CL known as perishable material so that it is not available for the whole year. Therefore it must be preserved. The aim of this experiment is to elaborate the level of CL silage in replacing concentrate for ettawa dairy goat. Parameters measured were nutrients utilization, milk production, and milk quality. This experiment was conducted from March 2011 to January 2012 at Research Institute of Animal Production, Ciawi, Bogor. Three levels of silage were used as treatments to substitute concentrate namely CLS-0 (0% silage), CLS-1 (10% silage), and CLS-2 (20% silage). Digestibility of dry matter, crude protein, crude fiber, and ash of CLS-2 was significantly (P< 0,05) higher than those of CLS-0 and CLS-1, but fat digestibility was not significantly different. There was no significant difference between treatments in milk production and milk quality. It is concluded that CLS-2 is the best treatment to enhance nutrient utilization and hence dairy goat performance. Produk kambing merupakan produk yang unik terutama pada susu yang dihasilkan. Susu kambing banyak menghasilkan manfaat bagi kesehatan. Di Indonesia, kambing yang menghasilkan susu yang paling utama adalah kambing peranakan etawah. Susu yang dihasilkan bernilai ekonomis yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu sapi. Masalah utama dari peternakan kambing perah ini adalah masalah pakan, peternak umumnya tidak punya cukup modal untuk memberikan pakan yang baik, yaitu pakan dengan protein lebih dari 14%. Di sisi lain, Indonesia memliki hasil samping pertanian yang melimpah berupa daun singkong yang merupakan sumber protein, akan tetapi sifat daun singkong yang tidak dapat disimpan dalam jangka waktu lama dan mengandung zat antinutrien membatasi penggunaannya. Salah solusi permasalahan tersebut adalah dengan mengolah daun singkong menjadi silase. Potensi tersebut menjadi dasar perlunya penelitian lebih lanjut tentang manfaat silase daun singkong terhadap penggunaan nutrien pakan, produksi, dan kualitas susu pada ternak kambing perah. Penelitian ini menggunakan daun singkong (Manihot esculenta) yang berasal dari hasil samping produk tanaman singkong di desa Situ Udik Kecamatan Cibungbulang, Bogor. Daun singkong yang diperoleh kemudian disilase dengan penambahan 5% molases dengan waktu fermentasi minimal empat minggu. Perlakuan penelitian dibagi berdasarkan subtitusi silase daun singkong terhadap konsentrat. Perlakuan pada penelitian ini terdiri atas perlakuan kontrol (CLS-0) diberikan 50% rumput raja dan 50% konsentrat, perlakuan pertama (CLS-1) diberikan 50% rumput gajah, 40% konsentrat, dan 10% silase, serta perlakuan kedua (CLS-2) diberikan 50% rumput gajah, 30% konsentrat, dan 20% silase. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah konsumsi nutrien dalam ransum (bahan kering, abu, protein kasar, serat kasar dan lemak), kecernaan nutrien ransum (bahan kering, abu, protein kasar, serat kasar dan lemak), produksi susu, dan kualitas susu (berat jenis, bahan kering, kadar lemak, bahan kering tanpa lemak, dan kadar protein).