Show simple item record

dc.contributor.advisorPurwiyatnoHariyadi
dc.contributor.advisorSoekopitojo, Soenar
dc.contributor.authorMurtini, Susantika
dc.date.accessioned2013-01-29T03:36:50Z
dc.date.available2013-01-29T03:36:50Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/59942
dc.description.abstractCocoa Butter (CB) merupakan salah satu bahan baku penting dalam industri confectionery karena memiliki komposisi triasilgliserol (TAG) yang unik sehingga memberikan sifat tekstural dan sensori yang diinginkan pada produk cokelat. Berdasarkan hasil penelitian ini, komposisi TAG khas CB yaitu palmitatolet- stearat (POS) 36.8%, stearat-oleat-stearat (SOS) 25.3%, dan palmitat-oleatpalmitat (POP) 14.8%. Asidolisis merupakan salah satu interesterifikasi enzimatik yang mereaksikan TAG dengan asam lemak bebas (ALB) sehingga dapat terjadi inkorporasi asam stearat baru ke dalam kerangka TAG. Kandungan TAG tertinggi RBDPO yaitu POP (±27%) direaksikan dengan asam stearat sehingga dapat meningkatkan kandungan POS dan SOS. Penelitian ini bertujuan mempelajari reaksi asidolisis yang dikatalisis lipase-1,3 serta mendapatkan karakteristik produk hasil reaksi asidolisis. Hasil karakterisasi RBDPO antara lain nilai kadar air 0.05%, kadar ALB 0.44%, dan dua TAG tertinggi RBDPO yaitu POP dan POO dengan kandungan masing-masing 27.4% dan 21.5% . Oleh sebab itu RBDPO berpotensi untuk menghasilkan POS dan SOS pada reaksinya dengan asam stearat. Reaksi asidolisis antara RBDPO dan asam stearat dapat menurunkan kandungan POP dan meningkatkan kandungan POS dan SOS. Hal ini menunjukkan adanya inkorporasi asam stearat pada kerangka TAG. Hasil reaksi asidolisis selama 48 jam menunjukkan kandungan POS tertinggi yaitu 16.3% dan hasil reaksi dengan waktu reaksi 40 jam menunjukkan kandungan SOS tertinggi, dengan 9.1%. Hasil reaksi asidolisis 40 jam memiliki nilai index CBE tertinggi (52.3%) dan tidak berbeda nyata dengan hasil reaksi 48 jam (52.0%). Hasil analisis solid fat content (SFC) produk menunjukkan bahwa dengan semakin bertambahnya waktu reaksi sam pai 48 jam dapat meningkatkan SFC, sehingga produk reaksi 48 jam memiliki nilai SFC tertinggi pada berbagai suhu pengukuran. Hal ini dapat disebabkan oleh peningkatan TAG bertitik leleh tinggi yaitu trisaturated. Selain itu reaksi asidolisis enzimatik antara RBDPO dan asam stearat dapat menyebabkan produk hasil reaksi memiliki slip melting point (SMP) labih rendah dibandingkan campuran sebelum reaksi. Nilai SMP terendah diperoleh pada produk reaksi 48 jam, yaitu 43.9ºC. Hal ini berkaitan dengan penurunan tripalmitin dan TAG monounsaturated. Oleh sebab itu dengan bertambahnya waktu reaksi sampai dengan 48 jam dapat meningkatkan SFC akan tetapi menurunkan SMP produk.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleAsidolisis Enzimatik RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Oil) dan Asam Stearat untuk Memproduksi Triasilgliserol Khas Cocoa Butteren


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record