Analysis of the Level of Society Acceptance to Sharia Bank: Case Study on Bogor City
Analisis Tingkat Penerimaan Masyarakat Terhadap Bank Syariah (Studi Kasus Kota Bogor)
Date
2010Author
Nikmawati, Khulailatun
Sumertajaya, I Made
Angraini, Yenni
Metadata
Show full item recordAbstract
Since the establishment of sharia bank in 1992, market share of sharia bank assets only reached 2,6%. In other words, only 2,6% people using sharia bank services. Whereas the growth of asset and financing to deposit ratio (FDR) for the last six years are above 100%. Targeted market share has not been attained. The objectives of this study are: (1) to determine factors which influence the market share of sharia bank model and (2) adapt its result to field conditions. Methodology of this study is desk study, field survey and spline regression analysis. The result of this study indicated that: (1) the amount of office variable is the most important variable that form the model of the market share of sharia bank assets. This was in line with the main reason why people choose conventional banks due to the easily accessible location, 87,5% as well as sharia bank customers who prefer using the conventional banks, 61%; (2) the variable of sharia interbank money market rate. This was in line with the second reason why people choose sharia bank based on the field data and (3) the presence of Banking Act is the last variable that form the model of market share of sharia bank as agreed by the field survey showing 67% of respondent regard the Act as the important variable to increase the growth of sharia Bank. Sejak berdirinya bank syariah tahun 1992 hingga sekarang pangsa pasar aset bank syariah baru mencapai 2,6%. Hal ini bisa dikatakan bahwa masyarakat yang menerima bank syariah dengan menggunakan jasanya baru 2,6 persen. Padahal pertumbuhan aset dan financing to deposit ratio (FDR) selama enam tahun terakhir berada di atas 100%. Pangsa pasar perbankan syariah per Desember 2009 adalah 2,6 persen, sedangkan target pangsa pasar pada tahun 2008 adalah 5 persen. Hal ini berarti target pangsa pasar yang diharapkan belum tercapai, terdapat deviasi yang cukup besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi model pangsa pasar bank syariah dan menyesuaikan model tersebut dengan kondisi di lapangan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi kualitatif untuk menganalisis data primer, hasil studi lapangan. Dalam mengetahui faktor-faktor yang membentuk model pangsa pasar digunakan pendekatan regresi spline. Nilai generalize cross validation (GCV) yang terkecil dari suatu peubah mengindikasikan peubah tersebut merupakan peubah terpenting dalam membentuk model. Sedangkan dalam menyesuaikan hasil analisis data sekunder dan hasil data primer digunakan analisis deskripsi kualitatif. Melalui metode purposive sampling sistem kuota, data primer dikumpulkan dari nasabah dan non nasabah bank syariah di Kota Bogor, sebanyak 100 responden. Data hasil kuisioner merupakan persepsi responden tentang pengetahuan responden/sosialisasi bank syariah, popularitas, legalitas, profesionalitas, akses, fasilitas dan produk bank syariah. Sedangkan data yang digunakan untuk membentuk model pangsa pasar adalah data deret waktu bulanan dari Maret 2003 sampai Desember 2009 yang bersumber dari Statistika Perbankan Bank Indonesia. Data berupa data pangsa pasar aset bank syariah, jumlah produk, jumlah kantor, suku bungan PUAB, fatwa keharaman bunga bank, indeks produksi, tingkat bagi hasil PUAS dan Undang-undang tentang bank syariah.