Pengaruh pemberian nitrogen terhadap pertumbuhan dan produksi rebung bambu betung (Dendrocalamus Asper (Schults f.) Backer ex Heyne)
Abstract
Percobaan dimulai dengan menanam hasil perbanyakan setek buluh dua buku yang ditanam horizontal, yang ditanam di lapang pada bulan Desember tahun 1994 dengan populasi 125 tanaman/ha. Sampai dengan bulan Juni 1996, tanaman dipelihara tanpa pemanenan rebung, pupuk dasar yang diberikan adalah DSP dan KCL masing-masing berturut-turut 150 dan 100 kg/ha dan pemberian pupuk Nitrogen pada taraf 0, 45, 90, dan 135 kg/ha dengan frekuensi pemupukan 2 kali setahun. Baru pada bulan Juni 1996 dilakukan pemanenan rebung 50 % dari jumlah rebung yang ada dan pemberian pupuk Nitrogen pada taraf 0, 45, 90, dan 135 kg/ha dengan frekuensi pemupukan 2 kali setahun yang dilakukan sampai percobaan berakhir pada Februari 1999. Pemupukan N 45 kg/ha sampai tanaman berumur 20 Bulan Setelah Tanam (BST) merupakan taraf yang efektif dalam menunjang lingkar buluh, jumlah buluh dan munculnya rebung per bulan. Taraf pemupukan optimumu untuk pertumbuhan lingkar buluh, jumlah buluh, dan munculnya rebung berturut-turut adalah 90.54, 136.54, dan 130.63 kg N/ha. Meningkatnya pemberian N mulai dari 0, 45, 90, dan 135 kg/ha, juga meningkatkan ukuran lingkar dan panjang rebung serta meningkatnya kandungan protein tetapi menyebabkan menurunnya kandungan karbohidrat. Sampai bambu betung berumur 34 BST, jumlah buluh, jumlah rebung, bobot basah, dan kering rebung mengikuti garis regresi linier positif mengikuti pertambahan pemberian Nitrogen. Di tahun ke-4 jumlah buluh, lingkar buluh, jumlah rebung, bobot kotor, dan bersih rebung kurva kuadratik, sedangkan serat kasar dan kandungan K daun nyata meningkat dengan penambahan pemberian Nitrogen.
Collections
- Proceedings [2790]