Kajian Penyimpanan Irisan Bit (Bela vulgaris L.) Segar Terolah Minimal dalam Kemasan Atmosfer Termodifikasi
Abstract
Bit (Beta vulgaris L.) adalah sayuran yang mempunyai potensi untuk berkembang di Indonesia, dimana penanganannya belum mendapat perhatian khusus dari masyarakat. Bit untuk· konsumsi dapat diolah menjadi bermacarn makanan di restoran melalui proses perebusan, pengukusan, pemanggangan, pengacaran atau dimakan segar. Pada restoran cepat saji, bit disajikan sebagai campuran salad. Umbi bit yang akan diolah direbus terlebih dahulu secara utuh baru kemudian diiris dalam bentuk kubus. Bit mempuyai manfaat yang besar untuk kesehatan dimana kandungan pigmen dan vitamin yang terdapat di dalarnnya dapat mencegah penyakit seperti kanker usus besar. Masyarakat di kota besar menyadari akan manfaat bit yang baik untuk kesehatan. Akan tetapi dengan meningkatnya aktivitas kesibukan, membuat konsumen lebih memilih produk jadi yang langsung dapat dikonsumsi (produkfresh cut). Penelitian telah banyak dilakukan untuk menjawab kebutuhan ini. Penyimpanan pada suhu rendah dengan atmosfer termodifikasi merupakan salah satu jawaban. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik penyimpanan irisan bit segar dalam kemasan yang dapat mempertahankan mutu dan memperpanjang umur simpan. Pengukuran laju respirasi irisan bit dengan suhu yang berbeda dilakukan untuk mengetahui suhu optimal penyimpanan bit. Laju respirasi yang rendah biasanya disertai olah umur simpan yang panjang. Hasil pengukuran laju produksi CO2 pada suhu ODC, 5DC dan ruang berturut-turut adalah 2.81 ml/kg.jam, 5.84 ml/kg.jam dan 32.20 ml/kg.jam. Sedangkan laju konsumsi 02 pada suhu ODC, 5DC dan ruang berturut-turut adalah 2.59 ml/kg.jam, 6.46 ml/kg.jam dan 37.56 ml/kg.jam. Sehingga suhu yang dipilih untuk penelitian tahap selanjutnya adalah ODC.