Pemberian Meniran Phyllanthus niruri dengan Dosis Berbeda Untuk Pencegahan Infeksi IMNV (Infectious Myonecrosis Virus) pada Udang Vaname Litopenaeus vannamei
Abstract
IMNV (infectious myonecrosis virus) is considered as major disease on Pacific white shrimp industry. The aim of the work was to evaluate the effectiveness of various doses of meniran on survival rate of infected shrimp. The works were done using complete randomized design (RAL) with 5 treatments and 4 replicates including for histopathology. The treatments were A (negative control), B (positive control), C (10 mg of plant/kg of shrimp feed), D (20 mg of plant/kg of shrimp feed), and E (30 mg of plant/kg of shrimp feed). All shrimp then infected with IMNV except the A treatment, giving the infected shrimp meat for 3 days as much as 15% (according to FR). The valve of survival rate were 93,33%, 43,33%, 86,68 %, 90,00% and 83,33% for treatment of A, B, C, D, and E respectivelly. The study revealed that the optimum dose of meniran was 20 mg/kg of feed giving higher survival rate of 90%. Based on histopathological examination infections cause alteration to muscle tissue, inclusion bodies forming in hepatopankreas, necrosis, and hypertrophy of the cell. IMNV (Infectious Myonecrosis Virus) dianggap sebagai penyakit utama pada industri udang vaname. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas berbagai dosis meniran pada tingkat kelangsungan hidup optimum udang vaname yang diinfeksi buatan IMNV. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan termasuk untuk histopatologi. Perlakuan A (kontrol negatif), B (kontrol positif), C (10 mg /kg pakan udang), D (20 mg/kg pakan udang), dan E (30 mg/kg pakan udang). Perlakuan C, D, dan E diberi pakan mengandung meniran selama 7 hari sesuai dosis yang ditentukan. Kemudian semua perlakuan kecuali perlakuan A diinfeksi, dengan memberikan daging udang yang terinfeksi selama 3 hari sebanyak 15% (sesuai FR). Nilai tingkat kelangsungan hidup yang diperolah setelah pengamatan 29 hari adalah 93,33%, 43,33%, 86,68%, 90,00% dan 83,33% untuk perlakuan A, B, C, D, dan E. Penelitian ini menunjukkan bahwa dosis optimum adalah 20 mg/kg pakan dengan tingkat kelangsungan hidup 90% udang terinfeksi IMNV. Berdasarkan pemeriksaan histopatologi infeksi menyebabkan perubahan pada jaringan otot, badan inklusi terbentuk di hepatopankreas, nekrosis, dan hipertrofi sel.
Collections
- UT - Aquaculture [2037]