Pola Peningkatan Kekerasan Kulit Buah Manggis Selama Penyimpanan Dingin
View/ Open
Date
2011Author
Ahmad, Usman
Sutrisno
Budiastra, I Wayan
Purwanto, Aris
Novita, Dwi Dian
Metadata
Show full item recordAbstract
Pengerasan kulit merupakan indikator kerusakan pada penyimpanan buah manggis yang berkaitan dengan kandungan air pada kulit buah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model kalibrasi NIR untuk memprediksi kadar air kulit buah manggis selama penyimpanan dan menentukan pola peningkatan kekerasan kulit buah manggis berdasarkan perubahan kadar air selama penyimpanan menggunakan reflektan NIR. Pada penelitian tahap pertama, sebanyak 88 buah masing-masing disimpan pada 8 ºC dan 13 ºC selama 40 hari, dan sebanyak 128 buah manggis disimpan pada suhu ruang (27 ºC) selama 22 hari. Pengukuran reflektan, kadar air, dan kekerasan kulit buah dilakukan pada hari ke-0, 1, 2, 4, 8, 16, 24, 28, 32, 36, dan 40 pada penyimpanan suhu 8 ºC dan 13 ºC, dan pada hari ke-0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, dan 22 penyimpanan pada suhu ruang. Pada penelitian tahap kedua, sebanyak 10 buah manggis masing-masing disimpan pada 8 ºC, 13 ºC selama 28 hari, dan pada suhu ruang selama 16 hari sebagai sampel monitoring. Reflektan diukur pada hari ke-0, 2, 4, 8, 16, 24 dan 28 pada penyimpanan dingin dan pada hari ke-0, 2, 4, 6, 8,10,12,14, dan 16 pada suhu ruang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama penyimpanan optimum buah manggis pada 13 ºC dan 8 ºC adalah selama 28 hari dan pada suhu ruang selama 16 hari. Kadar air kulit buah menurun selama penyimpanan sedangkan kekerasan kulit buah menurun di awal dan meningkat di akhir penyimpanan pada ketiga suhu penyimpanan. Pola peningkatan kekerasan kulit buah manggis berdasarkan perubahan kadar air kulit buah ditentukan menggunakan reflektan NIR dengan persamaan y=0,0045x2– 0,126x+3,64 (R2=87,4%) untuk penyimpanan pada suhu 13 ºC dan persamaan y=0,0138x2–0,218x+2,69 (R2=70,1%) pada suhu ruang.
Collections
- Proceedings [2790]