Potential of Kaempferol Soursop Leaves as Inhibitor Raji Cancer Cell Proliferation
Potensi Kaempferol Daun Sirsak sebagai Penghambat Proliferasi Sel Kanker Raji
Date
2011Author
Mustariani, Baiq Ayu Aprilia
Suparto, Irma H.
Mariya, Silmi
Achmadi, Suminar Setiati
Metadata
Show full item recordAbstract
Leaves of soursop (Annona muricata) has been widely studied, particularly as anti-cancer, but research on flavonoids as anticancer partion isolated from the leaves of the soursop has not been found. Therefore, the purpose of this study is to determine the effectiveness of flavonoids isolated from leaves of the soursop in inhibiting cancer cell proliferation using Raji cells (ATCC CCL-86), Extraction was done by maceration technique using successive solvents, i.e. n-hexane, CH2Cl2 and MeOH-H2O. Separation of active extract used preparative thin layer chromatography. Methanolic activity assay extract was performed on normal cells to determination initial concentration on cancer cells showed, that the lowest inhibition was at concentrations of 1000 μg mL-1 − 500 μg mL-1 with percent inhibition 48% and 31%, respectively. The flavonoids produced a single spot on thin layer chromatograph with Rf value of 0.87. Identification of flavonoids by UV-Vis spectrometer and high performance liquid chromatography confirmed that the flavonoid was kaempferol. Kaempferol extract obtained wastested on Raji cells and Vero cells. For Raji cells the methanolic extract inhibited 76% of the cells at concentration of 250 μg mL-1 but for the normal cells it only inhibited 20%. These results suggest that kaempferol from the soursop leaf can inhibit cell proliferation of Raji cells but gives minimal toxic effect on Vero cells. Sirsak (Annona muricata) merupakan salah satu tanaman dari famili Annonaceae yang sangat potensial dalam mengobati penyakit kanker. Biji dan daun sirsak sebagai antikanker secara empiris telah banyak digunakan, akan tetapi senyawa yang lebih banyak diteliti sebagai agen antikanker pada sirsak adalah senyawa asetogenin yang merupakan suatu poliketida, yaitu salah satu metabolit sekunder dari famili Annonaceae. Penelitian tentang senyawa-senyawa lain dalam tanaman ini yang diperkirakan aktif sebagai antikanker belum banyak ditelusuri di antaranya ialah senyawa flavonoid. Beberapa penelitian melaporkan bahwa senyawa flavonoid dari genus sirsak memiliki aktivitas dalam menghambat sel kanker. Senyawa flavonoid yang berpotensi menghambat sel kanker pada famili Annonaceae di antaranya ialah kaempferol. Penelitian terhadap daun sirsak sendiri lebih banyak dilaporkan dalam bentuk ekstrak kasarnya sehingga masih perlu dilakukan penelusuran lebih lanjut tentang aktivitas senyawa flavonoid dari daun sirsak dengan menguji pada sel kanker. Oleh sebab itu tujuan penelitian ini ialah ingin mengisolasi potensi senyawa flavonoid kaempferol dari daun sirsak yang berpotensi sebagai antikanker dengan menguji efektivitas isolat flavonoid dari daun sirsak dalam menghambat pertumbuhan sel kanker Raji. Metode isolasi flavonoid dari daun sirsak terdiri atas beberapa tahap, yaitu pemilihan tumbuhan dan subjek uji, penentuan kadar air, uji flavonoid, ekstraksi flavonoid kaempferol, pemilihan eluen terbaik, fraksinasi menggunakan kromatografi lapis tipis preparatif, dan uji aktivitas penghambatan proliferasi terhadap sel Vero (ATCC CCl-81) dan sel Raji (ATCC CCL 86). Kandungan flavonoid ditentukan dalam serbuk daun dan dalam ekstrak kasar daun. Berdasarkan uji fitokimia secara kualitatif, serbuk daun dan ekstrak kasar daun sirsak positif mengandung flavonoid. Proses ekstraksi senyawa flavonoid dilakukan dengan metode maserasi dengan n-heksana dan metanol yang dilanjutkan dengan partisi menggunakan diklorometana dan campuran metanol air. Dari hasil ekstraksi ini diperoleh rendemen sebesar 10.62%. Ekstrak kasar diujikan terlebih dahulu pada sel Vero untuk menentukan konsentrasi yang tepat guna diujicobakan pada sel kanker yang tidak merusak sel normal. Berdasarkan hasil pengujian ekstrak kasar, ekstrak hasil fraksinasi daun sirsak yang diujikan adalah di bawah 500 μg mL-1 agar tidak menghambat proliferasi sel normal.