Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Gurame yang diberi Hormon Pertumbuhan Rekombinan dengan Lama Perendaman yang Berbeda.
Abstract
Produksi ikan gurame ditargetkan meningkat sebesar 27% pada tahun 2014 (KKP, 2010). Pertumbuhan ikan gurame relatif lambat. Pemberian hormon pertumbuhan rekombinan (rGH) melalui perendaman dalam air salinitas 9 ppt selama 1 jam dapat meningkatkan pertumbuhan ikan gurame. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan gurame yang direndam dalam air tawar mengandung rGH dengan lama waktu berbeda (0,5; 1; 2; dan 3 jam). Benih ikan gurame umur 2 hari setelah mulai makan direndam dalam air tawar mengandung rGH dosis 120 mg/L. Sebagai kontrol ikan gurame direndam dalam air tawar tanpa rGH, dan dalam air salinitas 9 ppt yang mengandung rGH. Selanjutnya, ikan dipelihara selama 7 minggu dalam akuarium dan diberi pakan secara satiasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biomasa rata-rata (126,88 g), pertumbuhan spesifik (12,60%), dan kelangsungan hidup (100%) tertinggi diperoleh pada perlakuan perendaman benih gurame dalam rGH selama 30 menit. Biomasa ikan perlakuan perendaman rGH selama 30 menit lebih tinggi sekitar 32% dibandingkan dengan kontrol tanpa perendaman dengan rGH (96,29 g). Kelangsungan hidup ikan perlakuan perendaman rGH selama 30 menit adalah sama dengan kontrol tanpa perendaman rGH, dan kontrol perendaman dalam air salinitas 9 ppt mengandung rGH. Kelangsungan hidup ikan perlakuan lainnya adalah 95%. Dengan demikian, pertumbuhan benih ikan gurame dapat ditingkatkan dengan merendamnya dalam air tawar mengandung rGH selama 30 menit, dan aplikasi teknologi ini dapat berguna untuk meningkatkan produksi akuakultur, dan pendapatan pembudidaya.
Collections
- UT - Aquaculture [2043]