Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Budidaya Pendederan Ikan Mas pada Perusahaan X di Kabupaten Subang Jawa Barat
Abstract
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2009), sumberdaya perikanan memegang peranan penting dalam perekonomian nasional. Produk Domestik Bruto (PDB) subsektor perikanan mengalami kenaikan rata-rata sebesar 5,20 persen pertahun dan merupakan terbesar dibanding dengan subsektor pertanian lainnya. Produksi ikan mas menempati urutan pertama dari segi jumlah diantara budidaya ikan air tawar lainnya. Perkembangannya dari tahun 2006 hingga 2009 mencapai produksi rata-rata 338.633 ton per tahun dengan tingkat pertumbuhan sebesar 19,15% pada tahun 2009. Hal ini yang melatar belakangi perusahaan mengembangkan usaha budidaya pendederan ikan mas di Desa Jabong, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk: (1). menganalisis kelayakan pengembangan usaha budidaya pendederan ikan mas pada perusahaan X di Kabupaten Subang dilihat dari sisi nonfinansial yaitu dari aspek pasar, teknis, dan manajemen; (2). menganalisis kelayakan finansial pengembangan budidaya usaha pendederan ikan mas pada perusahaan X di Kabupaten Subang; (3). menganalisis tingkat kepekaan (sensitivitas) pengembangan budidaya usaha pendederan ikan mas pada perusahaan X di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Penelitian dilakukan pada perusahaan X di Desa Jabong, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Data primer diperoleh melalui wawancara dan pengamatan langsung (observasi) pada obyek penelitian. Data sekunder diperoleh dari literatur-literatur yang terkait dengan permasalahan penelitian. Aspek-aspek yang diteliti dalam penelitian ini adalah aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek keungan. Analisis kelayakan investasi dilakukan secara kuantitatif dan yang lainnya secara kualitatif dan dipaparkan secara deskriptif. Pada aspek pasar, selama ini hasil produksi pendederan selalu terserap oleh pasar karena budidaya pembesaran Ikan Mas di Jatiluhur dan Cirata membutuhkan benih hasil pendederan rata-rata 5 ton per hari dan baru terpenuhi sebanyak 20 persen dari petani ikan di Kabupaten Purwakarta. Perusahaan juga telah menjalankan fungsi manajemen dari sisi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Secara teknis, proses budidaya pendederan ikan mas terdiri dari: (1). Persiapan kolam; (2). Penebaran benih; (3). Pemeliharaan benih; (4) pemenenan; (5). Penyeleksian ikan. Penilaian atas aspek keuangan menunjukan NPV sebesar Rp.238.779.000; IRR 42%; Net B/C 64,17; Gross B/C 1,26; Paybeck Period 1 tahun; serta Profitability Ratio (PR) 44,1. Berdasarkan analisis kelayakan usaha aspek finansial dan nonfinansial, usaha ini layak untuk dijalankan. Analisis sensitivitas dengan metode switching value menunjukan bahwa, usaha budidaya pendederan ikan mas di Desa Jabong diambang batas kelayakan apabila terjadi kenaikan pada harga input produksi sebesar 17,74 persen dan penurunan volume penjualan sebesar 8,11 persen.
Collections
- UT - Management [3465]