Analisis Implementasi OHSAS 18001:2007 pada PT. X di Bandung, Jawa Barat (Studi Kasus Bagian Environment and Safety dalam Penanganan Terhadap Kontraktor)
Abstract
Sebagai salah satu perusahaan yang memproduksi vaksin dan antisera di Indonesia, PT. X sadar akan pentingnya standar manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam perusahaannya. Perusahaan tersebut kini telah mendapatkan sertifikat occupational health and safety assessment series (OHSAS) 18001:2007 sejak tahun 2006. Penelitian ini bertujuan : (1) Menganalisis implementasi setiap klausulklausul dari OHSAS 18001:2007 pada PT. X secara garis besar, (2) Menganalisis implementasi operasi OHSAS 18001:2007 pada Bagian Environment and Safety PT. X di Jawa Barat dalam penanganan terhadap kontraktor, (3) Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi permasalahan dalam implementasi OHSAS 18001:2007 pada Bagian Environment and Safety PT. X di Jawa Barat dalam penanganan terhadap kontraktor dan (4) Menganalisis alternatif pemecahan masalah yang dihadapi dalam implementasi OHSAS 18001:2007 pada Bagian Environment and Safety PT. X di Jawa Barat dalam penanganan terhadap kontraktor. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa data primer dan sekunder, baik kualitatif maupun kuantitatif. Data kualitatif berupa implementasi OHSAS 18001:2007 dan identifikasi masalah, sedangkan data kuantitatifnya berupa nilai prioritas dari tiap-tiap masalah, aktor, tujuan dan alternatif yang telah ditentukan. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung, wawancara dan pengisian kuesioner oleh informan, sedangkan data sekunder berasal dari bahan pustaka, artikel, jurnal, data internal perusahaan dan hasil penelitian terdahulu. Informan dipilih melalui judgement sampling, yaitu beberapa pihak yang bertanggung jawab, memahami pelaksanaan dan permasalahan implementasi OHSAS 18001:2007 pada penanganan kontraktor PT. X. Pengolahan data menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil pengolahan data pada level dua (kriteria masalah) menunjukkan berturut-turut sumber daya, tanggungjawab dan wewenang (0,349), dokumentasi (0,262), komunikasi (0,205) dan kompetensi, pelatihan dan kepedulian (0,184). Hasil pengolahan pada level tiga menunjukkan peranan aktor yang bertanggungjawab pada kriteria permasalahan, yaitu Operational Management (0,394), Middle Management (0,365) dan Top Management (0,241). Hasil pengolahan data pada level empat (tujuan), yaitu karyawan kompeten (0,226), kontraktor taat pada peraturan (0,218), beban tanggungjawab yang sesuai (0,194), infrastruktur yang baik dan tetap (0,186) dan dokumentasi yang baik (0,176). Hasil pengolahan pada level 5 (alternatif) berturut-turut ialah penambahan SDM yang berkompeten (0,456), pengelolaan dokumentasi yang baik dan benar (0,251), Penyediaan ruang kerja yang baik dan tetap (0,170) dan penyempurnaan sistem reward and punishment (0,123).
Collections
- UT - Management [3443]