Pengaruh Penggunaan Tepung Ubi Jalar, Garut dan Onggok terhadap Sifat Fisik dan Lama Penyimpanan Pakan Ayam Broiler Bentuk Pellet
The Influence of Usage of Sweet Potato, Garut and Onggok Flour on Physical Properties and Long Storage of Broiler Feed in Pellet
Abstract
Pellet was agglomerated feeds formed by mixtures, compacting and forcing through die openings by any mechanical process. The purpose of this research was to study the effect of usage of garut, sweet potato and onggok flour as binder and storage period on physical quality of diet in pellet form. A Factorial Completely Randomize Design two factors and three replications was used in this experiment. Factor A was binder i.e. A1=control, A2= onggok 2%, A3= potato sweet flour 2%, A4= garut flour 2%, and factor B was storage periods i.e. B1=0 week, B2=2 weeks, B3=4 weeks, and B4=6 weeks. Data were analyzed using ANOVA and the significant difference was further analysed using orthogonal contrast test. The results showed that usage binders highly significantly affected (P<0.01) increase on angle of repose, loose bulk density and pellet durability index (PDI). Storage period highly significantly affected (P<0.01) increase on particle size, angle of repose, loose bulk density, compacted density, shatter test pellet and pellet durability index (PDI). Interaction the binders addition and storage period highly significantly effect (P<0.01) decrease on pellet durabilty index (PDI). There was not found insect in the pellet after six weeks storage period. It was concluded that pelleting using onggok as binder yielded the best quality of pellets in term of physical characteristics Pellet merupakan bahan baku pakan yang telah dicampur, dikompakkan dan dicetak dengan mengeluarkan dari lubang die melalui proses mekanik. Kualitas pellet dapat ditingkatkan dengan penambahan bahan perekat pada bahan baku pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya simpan pakan ayam broiler dalam bentuk pellet dengan berbagai bahan perekat dan lama penyimpanan Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan faktorial dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor A adalah jenis perekat yang digunakan yaitu A1=kontrol, A2=onggok 2%, A3=tepung ubi jalar 2%, A4=tepung garut=2% dan faktor B adalah lama penyimpanan yaitu B1=0 minggu, B2=2 minggu, B3=4 minggu dan B4=6 minggu. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis of varian (ANOVA), hasil yang signifikan diuji lanjut dengan menggunakan uji kontras orthogonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis perekat yang digunakan sangat nyata (p<0,01) terhadap sudut tumpukan, kerapatan tumpukan dan PDI pada pellet dengan perekat onggok. Lama penyimpanan sangat nyata (p<0,01) terhadap ukuran partikel, sudut tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan dan ketahanan benturan pellet dan PDI. Interaksi antara jenis perekat yang digunakan dan lama penyimpanan sangat nyata (p<0,01) terhadap PDI. Selama penyimpanan enam minggu tidak ditemukan serangga pada pellet tersebut. Jenis perekat yang paling baik dapat mempertahankan kualitas pellet adalah onggok, karena pellet dengan perekat onggok paling baik dalam mempertahankan kekuatan dan kekokohan fisik pellet setelah penyimpanan selama enam minggu. Pellet dengan perekat onggok memiliki nilai tertinggi pada sifat fisik kerapatan pemadatan tumpukan (0,639±0,01 gram/ml), kerapatan tumpukan (0,57±0.01 gram/ml), ketahanan benturan pellet (94,48±3,18 %) dan PDI (83,54±12,77 %).