Kapasitas Dan Kadar Antioksidan Ekstrak Tepung Kulit Buah Manggis (Garcinia Mungostana L.) Pada Berbagai Pelarut Dengan Metode Maserasi
Abstract
Kulit buah manggis (KBM) merupakan bagian terbesar dari buah manggis (G arcinia mangostana L.) yang dikategorikan sebagai limbah. KBM mengandung berbagai senyawa antioksidan, terutama xanthone, antosianin dan fenolik. Ekstraksi antioksidan KBM banyak dilakukan dengan pelarut kimia non-foodgrade, sedangkan dengan pelarut yang foodgrade yang masuk dalam kelompok GRAS (Generally Recognized as safe) belum banyak dilakukan. Tujuan dari peneli tian ini adalah untuk mengetahui kadar dan kapasitas antioksidan yang mampu diekstrak dari tepung KBM oleh pelarut air, etanol 70%, etanol 96%, aseton 72% dan aseton 90% dengan metode maserasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung KBM yang digunakan mengandung kadar air 5,87%, abu 2,17%, lemak 6,45%, protein 3,02%, total gula 2, 10% dan karbohidrat by different 82,50%. Kadar xanthone tertinggi ekstrak tepung KBM terdapat pada pelarut aseton 90% sebesar 78 ,52 mg/g tepung KBM. Kadar antosianin dan fenolik tertinggi terkandung pada ekstrak pelarut air masing-masing sebesar 6,22 mg/ g tepung KBM dan 154,57 mg/g tepung KBM. Analisa DPPH (1,I-diphenyl-2-piercrylhydrazil) menunjukkan bahwa pelarut aseton 72% dan etanol 70% memiliki kapasitas antioksidan yang tinggi yaitu masing-masing 89,31 % dan 86,63%. Rata-rata kapasitas antioksidan pada seluruh perlakuan pe1arut lebih tinggi 8,75% dari kapasitas antioksidan standar pembanding vitamin C (as am askorbat) 800 ppm. Jenis pelarut foodgrade (air dan etanol) memiliki potensi yang baik untuk digunakan dalam mengekstrak antioksidan pada tepung KBM dan pelarut yang optimum menghasilkan antioksidan adalah pelarut etanol 70%.