Analisis Pola Kelahiran Menurut Umur Studi Kasus di Indonesia Tahun 1987 dan Tahun 1997
Abstract
Salah satu dari tiga komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk adalah kelahiran (fertilitas), selain kematian (mortalitas) dan perpindahan (migrasi). Informasi tentang jumlah penduduk sangat penting bagi pemerintah dalam merencanakan pembangunan, demikian pula informasi tentang jumlah kelahiran diperlukan pemerintah dalam merencanakan pembangunan berbagai fasilitas yang dibutuhkan khususnya pengembangan fasilitas kesehatan bagi ibu dan anak. Untuk mengukur kelahiran, dapat dilihat dari CBR (Crude Birth Rate), TFR (Total Fertility Rate) dan ASFR (Age Specific Fertility Rate). CBR merupakan indikator kelahiran yang dalam perhitungannya hanya memerlukan keterangan tentang jumlah anak yang dilahirkan dan jumlah penduduk tanpa membedakan penduduk laki-laki dan penduduk perempuan yang masih kanak-kanak. ASFR merupakan indikator kelahiran yang memperhitungkan perbedaan kelahiran menurut kelompok umur. TFR adalah jumlah dari ASFR. Corak perubahan kelahiran menurut umur, secara umum untuk semua masyarakat menunjukkan gambaran pola yang sama, yaitu menaik pada usia suburnya, kemudian sedikit menurun dan akhirnya menurun hingga usia suburnya. Keistimewaan ini memungkinkan pola tersebut dipadankan dengan fungsi matematika. Ada beberapa fungsi matematika yang biasa digunakan untuk memodelkan kelahiran menurut umur yaitu Hadwiger, Beta, Gamma, Gompertz dan Coale-Trussell.