Potensi Antidiabetes Ekstrak Kulit Kayu Suren (Toona sinensis) pada Tikus Sprague-Dawley yang Diinduksi Aloksan
Antidiabetic Potency of Suren (Toona sinensis) Bark Extract in Alloxan Induced Sprague-Dawley Rats.
Abstract
Suren (Toona sinensis) is a plant which almost all of its parts have some medical effects. Its leaf and bark have been reported to have antioxidant effects, using in vivo and in vitro tests. The aim of this research was to know the potency of 70% ethanol extract of T. sinensis bark as antidiabetic compound, using in vivo test that involved Sprague-Dawley rats. Extraction was done by maceration. The in vivo test was designed to compare medical effect of 150 mg/kg rat body weight (BW) T. sinensis bark extract and 300 mg/kg BW T. sinensis bark extract with glibenclamide (with the dose of 2.5 mg/kg BW). Experiment parameters examined were feed consumption and body mass during adaptation and treatment phase, blood glucose level during treatment phase, and histopathological condition of the pancreases. Extraction process of T. sinensis bark yielded 4.8% of dry extract. The analysis towards blood glucose level showed that the 150 mg/kg BW T. sinensis bark extract treatment gave the highest blood glucose level lowering effect, which was 70.82%. On the other side, the 300 mg/kg BW T. sinensis bark extract and glibenclamide treatments gave 51.96% and 68.92% of the blood glucose level lowering effect, respectively. Histopathological observation revealed that the rat which came from the group of 150 mg/kg BW T. sinensis bark extract treatment has a better condition than those two other treatments. Suren (Toona sinensis) merupakan tanaman yang hampir semua bagian-bagiannya memiliki khasiat untuk pengobatan. Daun dan kulit batangnya juga telah dilaporkan memiliki efek antioksidan dan telah diuji secara in vitro maupun in vivo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ekstrak etanol 70% kulit kayu suren sebagai senyawa antidiabetes secara in vivo dengan menggunakan tikus Sprague-Dawley. Ekstraksi dilakukan dengan proses perendaman atau maserasi. Pengujian secara in vivo dilakukan dengan membandingkan efek pengobatan dari ekstrak kulit kayu suren dosis 150 mg/kg bobot badan dan 300 mg/kg dengan glibenklamida dosis 2.5 mg/kg bobot badan. Parameter uji yang diamati adalah yaitu konsumsi pakan pada masa adaptasi dan perlakuan, bobot badan pada masa adaptasi dan perlakuan, kadar glukosa darah selama masa perlakuan, dan hasil pengamatan histopatologis pankreas. Rendemen yang dihasilkan dengan ekstraksi etanol 70% adalah 4.8%. Hasil pengamatan terhadap kadar glukosa darah tikus menunjukkan bahwa pencekokan ekstrak kulit kayu suren dosis 150 mg/kg BB menghasilkan persentase penurunan kadar glukosa darah paling tinggi, sebesar 70.82%. Sementara itu, dosis 300 mg/kg BB dan glibenklamida masing-masing menunjukkan penurunan persentase kadar glukosa darah sebesar 51.96% dan 68.92%. Hasil pengamatan histopatologis memperlihatkan bahwa pankreas tikus yang diberi ekstrak kulit kayu suren dosis 150 mg/kg BB memiliki kondisi yang lebih baik dibanding kelompok perlakuan lainnya
Collections
- UT - Biochemistry [1327]