Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Bauran Produk Yakult (Studi kasus: Kelurahan Gunung Parang, Kecamatan Cikole Kota Sukabumi).
Abstract
Produk Yakult merupakan produk minuman kesehatan yang di produksi oleh PT. Yakult Indonesia Persada. Dalam mengembangkan usaha dan meningkatkan daya saing, pihak perusahaan membuka beberapa pusat pemasaran di seluruh wilayah Indonesia, dan salah satunya berada di Kota Sukabumi. Ketatnya persaingan antar industri minuman kesehatan mendorong pihak perusahaan untuk dapat mengetahui sampai sejauh mana strategi bauran produk dan tingkat kepuasan konsumen akan produknya. Tujuan dari penelitian ini: (1) untuk mengetahui karakteristik konsumen Yakult di lingkungan Kelurahan Gunung Parang, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi; (2) untuk menganalisa tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan konsumen terhadap produk Yakult dan (3) untuk mengetahui bagaimana hubungan antara karakteristik responden dengan tingkat kepuasan produk Yakult. Metode analisis yang di gunakan adalah Importance Performance Analysis (IPA), Customer Satisfaction Index (CSI) dan Chi Square Analysis. Berdasarkan hasil penelitian, konsumen di kelurahan Gunung Parang, Kecamatan Cikole Kota Sukabumi memiliki karakteristik: 69% berjenis kelamin wanita, 83% klasifikasi usia dewasa, 45% berusia antara 21-35 tahun, 63% bertempat tinggal di rumah sendiri, 28% memiliki status pekerjaan wiraswasta, berkriteria usaha sebagai pegawai atau karyawan (Employee) 44%, memiliki pendapatan per bulan sebesar Rp. 1.000.001 - Rp 2.000.000 41% dan memiliki pengeluaran per bulan sebesar Rp.500.001-Rp1.000.000 42%. Berdasarkan hasil analisis IPA, pada (Kuadran I) tidak terdapat atribut yang harus diprioritaskan agar dapat mengembangkan pemasaran pihak PT. Yakult Indonesia Persada, karena tidak ada atribut yang dianggap penting oleh responden dan responden telah menilai 21 atribut Yakult tingkat kepentingan dan tingkat kepuasannya telah baik dilakukan oleh pihak perusahaan. Atribut yang masuk dalam (kuadran II) memiliki tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan tinggi yaitu Izin DEPKES (B), Tanpa adanya zat pengawet (C), Tanpa adanya zat pewarna (D), Kebersihan produk (E), Komposisi produk (F), Keoptimalan kondisi bakteri (G), Kejelasan tanggal kadaluarsa (H), Informasi nilai gizi (I), Manfaat kesehatan (J), Merek (S) dan Jaminan Pengembalian (U). Sedangkan atribut yang memiliki tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan rendah (Kuadran III) yaitu Desain Kemasan (L), Ukuran tebal kemasan (M), Ukuran tipis kemasan (N), Ukuran diameter kemasan (O), Ukuran panjang kemasan (P), Ukuran lebar kemasan (Q), Ukuran tinggi kemasan (R) dan atribut yang berada dalam (Kuadran IV) dirasakan berlebihan yaitu Rasa (A), Jenis Kemasan (K) dan Gaya Kemasan (T). Indeks kepuasan total mendapatkan predikat puas, hal ini dilihat dari perhitungan CSI yang dicapai sebesar 80,35%. Pada uji analisis Chi Square antara karakteristik responden dengan tingkat kepuasan total atribut Yakult, didapatkan hasil bahwa setiap karakteristik tidak memiliki perbedaan penilaian akan atribut produk Yakult, artinya pada setiap perbedaan karakteristik responden tidak memiliki perbedaan penilaian terhadap tingkat kepuasan atribut produk Yakult.
Collections
- UT - Management [3354]