Faktor Risiko Obesitas pada Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor
Risk Factor of Obesity at Elementary School Children in Bogor.
Date
2011Author
Pramudita, Riksa Aditya
Anwar, Faisal
Marliyati, Sri Anna
Metadata
Show full item recordAbstract
The purpose of this study was to find out the influence of food consumption pattern, physical activity, heredity, infant feeding history, and dominant risk factors on obesity in elementary school children in Bogor. The observation was held between May and September 2011 at Insan Kamil Elementary School. The samples for this study were 80 students of 9 – 11 years old (40 obese students and 40 normal students) selected from grades IV and V by random sampling technique. Food consumption pattern, physical activity, parents nutritional status, and infant feeding history of the students were identified and measured by using questionnaire and interview technique. The obtained data then was analyzed by using bivariate and multivariate (logistic regression) statistics tests. The results of study showed that there were significant influences of birth weight (r = 0.253, p = 0.023), father nutritional status (r = 0.408, p = 0.000), energy adequacy level (r = 0.557, p = 0.000), fat consumption (r = 0.458, p = 0.000), soft drink consumption frequency (r = 0.314, p = 0.005), fast food consumption frequency (r = 0.311, p = 0.005), fatty food consumption frequency (r = 0.469, p = 0.000), playing time (r = -0.271, p = 0.015), on obesity of children. The result of logistic regression test showed that dominant and influential variables on the obesity were father nutritional status (OR = 1.494), mother nutritional status (OR = 1.446), energy adequacy level (OR = 1.073), fast food consumption frequency (OR = 4.028), and fatty food consumption frequency (OR = 9.071). Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji faktor risiko obesitas pada anak sekolah dasar obes di Kota Bogor serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah 1) mempelajari karakteristik anak dan karakteristik keluarga anak sekolah dasar obes di Kota Bogor, 2) mengidentifikasi riwayat makan dan kebiasaan makan anak sekolah dasar obes di Kota Bogor, 3) mempelajari pola konsumsi anak sekolah dasar obes di Kota Bogor, 4) mengukur aktivitas fisik anak sekolah dasar obes di Kota Bogor, dan 5) menganalisis faktor risiko yang berhubungan dengan obesitas. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei sampai September 2011. Penelitian dilakukan di SD Insan Kamil yang berada di Kota Bogor. Populasi dalam penelitian ini adalah anak SD kelas IV dan V yang memiliki status gizi obes dan normal. Status gizi contoh ditetapkan berdasarkan IMT menurut umur standar WHO 2007. Penelitian diawali dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan anak SD kelas IV dan V yang diperkirakan mengalami obesitas di SD Insan Kamil Bogor. Jumlah contoh dipilih berdasarkan kelengkapan pengisian kuesioner, yaitu 40 anak obes dan 40 anak dengan status gizi normal. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer yang dikumpulkan meliputi karakteristik anak (jenis kelamin, berat lahir anak, berat badan, dan tinggi badan anak), karakteristik keluarga (berat badan dan tinggi badan orang tua, pendidikan orang tua, pendapatan keluarga, pengetahuan gizi ibu), riwayat makan anak (pemberian ASI, pemberian susu formula, pemberian makanan padat), kebiasaan makan anak (konsumsi energi, protein, lemak, konsumsi cemilan, frekuensi konsumsi sayur dan buah, frekuensi konsumsi fast food dan soft drink, serta frekuensi konsumsi makanan berlemak), dan aktivitas fisik anak (waktu tidur; lama menonton televisi, bermain game, internet; dan bermain di luar rumah). Berat badan anak diukur langsung menggunakan timbangan injak dan pengukuran tinggi badan anak menggunakan microtoise. Konsumsi pangan anak diketahui dengan pencatatan makanan (food record) selama 1x24 jam pada hari libur dan food recall selama 1x24 jam pada hari sekolah. Data aktivitas fisik diperoleh melalui metode pencatatan dan wawancara 2x24 jam, satu hari sekolah dan satu hari libur. Data sekunder meliputi keadaan umum sekolah dan data murid SD Insan Kamil Bogor (nama, kelas, dan nomor telepon). Proses pengolahan data meliputi editing, coding, entri, dan analisis data. Data dientri menggunakan Microsoft Excel 2010 dan dianalisis dengan SPSS 16.0 for windows. Data yang telah dikategorikan dianalisis secara deskriptif, uji beda t-test dan Mann-Whitney U, analisis korelasi Pearson dan Spearman, dan binary regresi logistik. Murid dari penelitian ini adalah murid SD kelas 4 dan kelas 5 dengan kisaran umur 9-11 tahun. Karakteristik anak menunjukkan sampel yang diambil sebagian besar adalah laki-laki. Sebagian besar dari kelompok anak berstatus gizi normal dan obes sebagian besar lahir dengan berat badan normal. Namun persentase anak yang lahir dengan BBLR/berat lebih cenderung lebih banyak pada kelompok anak obes, yaitu 17,5% anak obes yang lahir dengan BBLR/berat lebih dan 2,5% anak berstatus gizi normal yang lahir dengan BBLR/berat lebih. Dari kelompok anak obes sebagian besar berasal dari ayah yang status gizinya overweight (45%). Anak yang berstatus gizi normal sebagian besar memiliki ayah yang berstatus gizi normal (62,5%). Sebagian besar anak yang berstatus gizi normal dan obes masing-masing dari ibu yang berstatus gizi normal, yaitu 70% pada kelompok anak berstatus gizi normal dan 50% dari anak obes. Hampir separuh (45%) dari kelompok anak obes mimiliki ibu yang overweight. Karaktersitik orang tua menunjukkan sebagian besar anak obes dan anak berstatus gizi normal memiliki orang tua yang berpendidikan tinggi. Kelompok anak obes, sebagian besar berasal dari keluarga yang pendapatannya antara 5- 10 juta rupiah (42,5%) dan sebanyak 25% berasal dari keluarga dengan pendapatan di atas 10 juta rupiah per bulan. Sebanyak 72,5% anak obes memiliki ibu dengan pengetahuan gizi yang baik. Riwayat makan anak menunjukkan anak obes sebagian besar tidak mendapatkan ASI eksklusif pada waktu bayinya (80%). Terdapat 57,5% anak obes yang diberi susu formula lebih awal atau sebelum usia 6 bulan. Terdapat 50% anak obes yang diberikan makanan padat sebelum usia 6 bulan. Asupan zat gizi anak menunjukkan rata-rata asupan energi anak obes lebih tinggi dibandingkan dengan anak dengan status gizi normal, yaitu anak berstatus gizi normal 2007 ± 403 kkal/kap/hari dan anak obes 2406 ± 388 kkal/kap/hari. Rata-rata asupan lemak anak obes lebih tinggi dibandingkan dengan anak berstatus gizi normal, yaitu anak berstatus gizi normal 68,8 ± 22,5 g/kap/hari dan anak obes 89,2 ± 19,9 g/kap/hari. Rata-rata asupan protein anak obes lebih rendah dibandingkan anak dengan status gizi normal, yaitu anak berstatus gizi normal 70,4 ± 22,8 g/kap/hari dan anak obes 67,4 ± 20,1 g/kap/hari. Sebanyak 52,5% anak obes dengan tingkat kecukupan energi lebih dan 57,5% anak obes dengan tingkat kecukupan protein lebih. Kebiasaan makan anak menunjukkan sebagian besar anak obes suka ngemil (87,5%). Terdapat 60% anak obes yang suka ngemil makanan ringan. Sebagian besar anak obes yang mengonsumsi sayur 1-3 kali tiap minggu (45%) dan mengonsumsi buah 1-3 kali tiap minggu (55%). Sebagian besar anak obes mengonsumsi soft drink 4-6 kali tiap minggu (35%) dan hanya 7,5% anak berstatus gizi normal yang suka mengonsumsi soft drink 4-6 kali tiap minggu. Hampir separuh (45%) anak obes yang mengonsumsi fast food 4-6 kali tiap minggu. Lebih dari separuh (67,5%) anak obes yang mengonsumsi makanan berlemak 4-6 kali tiap minggu. Aktivitas fisik anak menunjukkan sebanyak 77,5% anak obes yang menghabiskan waktu lebih dari 8 jam untuk tidur dalam satu hari, 85% anak obes menghabiskan waktu lebih dari 2 jam untuk waktu menonton TV, bermain game, dan internet dalam satu hari, dan 70% anak obes yang menghabiskan waktunya bermain di luar rumah kurang dari 2 jam per hari. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara berat lahir anak (p=0,023; r=0,253), IMT ayah (p=0,000; r=0,408), tingkat kecukupan energi (p=0,000; r=0,557), konsumsi lemak (p=0,000; r=0,458), frekuensi konsumsi soft drink (p=0,005; r=0,314), fast food (p=0,005; r=0,311), dan makanan berlemak (p=0,000; r=0,469) dengan kejadian obesitas pada anak. Namun Terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara lamanya waktu bermain di luar rumah (p=0,015; r=-0,271) dengan kejadian obesitas pada anak. Faktor risiko yang secara signifikan berpengaruh terhadap kejadian obesitas pada anak adalah IMT ayah (OR 1,494), IMT ibu (OR 1,446), TKE (OR 1,073), frekuensi konsumsi fast food (OR 4,028), dan frekuensi konsumsi makanan berlemak (OR 9,071).
Collections
- UT - Nutrition Science [2987]