Analisis Biaya Pakan dan Performa Sapi Potong Lokal pada Ransum Hijauan Tinggi yang Disuplementasi Ekstrak Lerak (Sapindus rarak)
Feed Cost Analysis and Beef Cattle Performance supplemented Lerak extract (Sapindus rarak) meal in high forage
Abstract
An in vivo feeding trial was conducted to investigate the effect of saponin from lerak extract (Sapindus rarak) whole fruit for beef cattle supplement in the high forage diet. Twelve of beef cattles with initial body weight of 171 ± 12.51 kg were used in this experiment. Basal ration consist of native grass and concentrate with ratio 70:30. The treatments were basal ration (R1), basal ration + lerak extract 100 mg/kg Body Weight (BW) (R2) and basal ration + lerak extract 200 mg/kg BW (R3). The experiment used was completely randomized design with 3 treatments and 4 replications. The parameters measured were feed efficiency, feed cost, livestock maintenance revenue analysis and sensitivity analysis. Data were analyzed using ANOVA and the different mean value among treatment analyzed using Duncan multiple range test. The result showed that feed efficiency on suplementation of lerak extract 200 mg/kg BW are 0.11 and the livestock maintenance revenue are Rp. 4,208,444,- for 90 days. The sensitivity analysis showed that local cattle farm were not feasible any longer if the increasing price of forage and concentrate higher than 40% Performa sapi potong sangat dipengaruhi oleh proses fermentasi mikroba rumen namun sering terjadi pemangsaan bakteri oleh protozoa sehingga aktivitas degradasi serat pakan terganggu. Salah satu strategi untuk mengoptimalkan fermentasi pakan dalam rumen adalah dengan menekan populasi protozoa. Senyawa sekunder yang bisa digunakan sebagai agen defaunasi adalah saponin. Tanaman yang banyak menghasilkan saponin antara lain lerak (Sapindus rarak). Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi pengaruh penambahan ekstrak lerak pada sapi potong lokal yang ditinjau dari aspek efisiensi penggunaan pakan, efisiensi biaya pakan, analisis usaha pemeliharaan ternak dan analisis sensitivitas. Penelitian dilaksanakan dari bulan Januari sampai bulan April 2010. Pemeliharaan ternak berlokasi di Laboratorium Lapang Nutrisi Ternak Daging dan Kerja, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Ternak yang digunakan yaitu 12 ekor sapi potong lokal jantan dengan kisaran bobot badan awal sebesar 171 ± 12,51 kg yang dipelihara pada kandang individu selama 90 hari dengan masa adaptasi pakan selama 3 minggu. Perlakuan yang diberikan yaitu R1 sebagai ransum kontrol (70% rumput dan 30% konsentrat); R2(ransum kontrol + ekstrak lerak 100 mg/kg BB) dan R3 (ransum kontrol + ekstrak lerak 200 mg/kg BB). Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 4 ulangan. Data dianalisis dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan jika terdapat perbedaan nyata antar perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah efisiensi penggunaan pakan, efisiensi biaya pakan, analisis pendapatan usaha ternak dan analisis sensitivitas. Hasil analisis ragam menunjukan bahwa pemberian ekstrak lerak sampai taraf 200 mg/kg BB tidak mempengaruhi efisiensi penggunaan pakan dan efisiensi biaya pakan. Pada pemberian eksktrak lerak sampai taraf 200 mg/kg BB mampu menghasilkan efisiensi pakan sebesar 0,11. Pendapatan usaha sebesar Rp. 4.208.444,- selama 90 hari pemeliharaan ternak dan usaha pemeliharaan ternak akan mengalami kerugian pada saat kenaikan harga hijauan dan harga konsentrat masing-masing sebesar 50%.