Pengaruh penggunaan tepung darah sebagai sumber zat besi anorganik dalam pakan terhadap kinerja pertumbuhan kerapu bebek (Cromileptes altivelis)
Abstract
Dalam kegiatan budidaya intensif kerapu bebek biaya pakan menghabiskan sampai 60 % anggaran produksi. Besarnya biaya pakan disebabkan oleh pemakaian tepung ikan dalam jumlah besar sebagai sumber protein. Pengurangan biaya pakan dapat dilakukan dengan pemakaian bahan/sumber nutrien altematif yang biayanya lebih murah. Tepung darah dengan kandungan protein tinggi mencapai 84,52 % dalam bobot kering dapat menjadi alternatif untuk membatasi penggunaan tepung ikan. Dari penelitian pendahuluan pada kerapu bebek didapat bahwa bahan ini dapat diterima baik sampai pada pemakaian 9 %, dan hasil optimum untuk kineria pertumbuhan didapatkan pada kadar 6 %. Tepung darah mengandung mineral Fe sangat tinggi yaitu 2782,67 mg/kg dibandingkan tepung ikan yaitu 506 mg/kg. Normalnya kebutuhan Fe kerapu budidaya dipenuhi dari suplemen anorganik seperti Ferosulfat (FeS04.7HzO). Penggunaan tepung darah dalam pakan kerapu diduga dapat menjadi sumber Fe-organik untuk pengganti penggunaan Fe-anorganik dari Ferosulfat, disamping dapat menekan penggunaan tepung ikan sebagai sumber protein. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan tepung darah kadar 6 % sebagai sumber Fe organik dalam pakan buatan terhadap kineja pertumbuhan kerapu bebek.
Collections
- UT - Aquaculture [2036]