Pendugaan tingkat erosi dengan menggunakan AGNPS (Agricultural Non Point Source Pollution Model) di Sub DAS Cikeas Kali Bekasi, Jawa Barat
Abstract
Proses erosi berlangsung secara alami dan dianggap tidak membawa kerugian apabila jumlah tanah yang hilang oleh erosi seimbang dengan jumlah tanah yang terbentuk secara alami. Akan tetapi proses erosi cenderung diperburuk oleh aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhannya seperti pembukaan lahan secara besar-besaran sehingga merusak keseimbangan antara proses terbentuknya tanah secara alami dan tanah yang hilang akibat erosi. Penelitian ini bertujuan untuk menduga besarnya laju erosi tahunan dan sedimentasi di Sub DAS Cikeas Kali Bekasi dengan menggunakan model AGNPS (Agricultural Non Point Source Pollution Model) serta menentukan alternatif tata guna lahan yang rnampu menunrnkan laju erosi dan sedimentasi. Sub DAS ini luasnya 25.584 ha dan dibagi atas 1.599 sel. Masing-masing sel luasnya 16 ha dengan data masukan curah hujan sebesar 2.223,04 mmltahun dan erosivitas hujan sebesar 1.622,76 m.ton.cm.ha-'.jam-' atau 854,lO ft.ton.in.acre-'.jam-'. Besarnya laju erosi tahunan yang terjadi di Sub DAS Cikeas Kali Bekasi pada kondisi awal diduga sebesar 77,56 tonhaltahun atau 31,38 tonlacreltahun. Laju erosi ini melewati batas toleransi erosi sehingga dibutuhkan altematif tata guna lahan yang mampu menurunkan laju erosi sehingga tidak melebihi batas toleransi erosi. Untuk itu disusun tiga alternatif tata guna lahan yaitu : skenario 1, skenario 2, dan skenario 3. Dalam penyusunan alternatif perubahan tata guna lahan diasumsikan bahwa seluruh pemilik lahan di Sub DAS Cikeas Kali Bekasi rnau mengikuti perubahan tata guna lahan yang disarankan dan biaya tidak menjadi kendala dalam pelaksanaan perubahan ini.