Desain produk fillet ikan kuniran (Upeneus sulphureus Cuvier) kering tipis tanpa garam
Abstract
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dunia dan kebutuhan akan bahan pangan dan gizi yang lebih baik, permintaan ikan term meningkat dari tahun ke tahun. Menurut FA0 (2001), produksi ikan dunia pada tahun 1999 mencapai 125.5 juta ton. Indonesia dalam hal ini menempati urutan ke lima sebagai produsen ikan terbesar dengan kecenderungan produksi meningkat dari 3.986.919 ton pada tahun 1999 menjadi 4.203.803 ton pada tahun 2001 atau rata-rata meningkat sekitar 7% pertahun. Permintaan ikan yang meningkat tentunya memilii makna positif bagi pengembangan perikanan, terlebih bagi negara kepulauan seperti Indonesia yang memiliki potensi perairan yang cukup luas dan potensial unNc pengembangan perikanan dan pemanfaatan hasil perikanan sebagai sumber bahan makanan. Ikan salah satn bahan pangan yang mengandung protein antara 16 sampai 20 persen (Karyadi dan Muhilal, 1996). Menurut Lab Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan Ciebon, Komposisi nilai gizi fillet ikan kuniran kering terdiri dari protein 60.8 %, lemak 2.9 %, abu 4.3 %, dan kadar air 1.4%.