Perubahan Kepadatan Tanah Dan Produksi Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogeae L.) Akibat Intensitas Lintasan Traktor Dan Dosis Bokashi
Abstract
Kacang tanah (Arachis hypogeae L.) merupakan salah satu jenis kacang- kacangan yang dapat digunakan untuk bahan pangan, pakan ternak dan bahan baku industri karena mengandung protein dan lemak nabati. Kebutuhan akan kacang tanah sebagai salah satu produk pertanian tanaman pangan setahun, diperkirakan masih terus meningkat sejalan dengan kenaikan pendapatan dan jumlah penduduk. Untuk memenuhi permintaan kacang tanah di Indonesia yang semakin meningkat perlu adanya peningkatan produksi. Usaha untuk meningkatkan produksi tanaman dilakukan dengan cara intensifikasi dan ekstensifikasi. Usaha intensifikasi adalah meningkatkan produktivitas lahan dengan penggunaan input sumber daya yang optimum sedangkan ekstensifikasi dengan membuka areal baru untuk pertanian. Di Indonesia, umumnya budidaya kacang tanah masih dilakukan secara manual. Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan jumlah tenaga kerja di bidang pertanian yang semakin menurun membuat penggunaan traktor dan peralatan mekanis semakin berkembang. Penggunaan traktor dan peralatan mekanis tidak hanya digunakan pada proses pengalahan tanah, tetapi juga pada penanaman benih, penyiangan gulma, pemupukan, pemberantasan hama penyakit dan pemanenan. Penggunaan traktor dan alat berat lainnya mempunyai efek negatif yaitu pemadatan tanah yang ditimbulkan dari lalu lintas traktor. Padahal dalam pertanian, kegemburan tanah merupakan faktor yang sangat penting. Tanah juga menyediakan air, udara dan unsur hara yang dibutuhkan tanaman pada pertumbuhannya. Pemadatan tanah dapat berdampak pada pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Usaha untuk mengurangi terjadinya pemadatan tanah telah dilakukan antara lain dengan meminimalkan intensitas pengolahan tanah. Pengolahan tanah yang efektif dan efisien akan mengurangi dampak pemadatan tanah. Selain itu juga dapat dilakukan pemberian mulsa atau bahan organik ke dalam tanah. Salah satu pupuk organik yang sering digunakan adalah bokashi. Bokashi merupakan bahan organik seperti dedak, ampas, kelapa, sekam, tepung ikan, dan lain-lain yang difermentasi dengan menggunakan Effective Microorganism (EM-4). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peruhahan kepadatan tanah tahanan tarik pembajakan dan produksi tanaman kacang tanah karena lintasan roda traktor dan pemberian bokashi. Penelitian dilakukan di lahan laboratorium lapangan Leuwikopo, Departemen Teknik Pertanian IPB. Analisa sampel tanah dilaksanakan di Laboratorium Mekanika dan Fisika Tanah, Departemen Teknik Pertanian, IPB. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sampai bulan Februari 2006. Hasil uji pemadatan di laboratorium menunjukkan bahwa perlakuan. Perlakuan tanpa bokashi menghasilkan kepadatan maksimum (1.83 gr/cm) pada kadar air 42.9%. Perlakuan bokashi 5 ton/ha menghasilkan kepadatan maksimum (1.84 g/cm) pada kadar air 42.7%. Kepadatan maksimum (1.82 gr/cm) untuk perlakuan dosis bokashi 10 ton/ha dicapai pada kadar air 43.0%. Dari hasil pengamatan, perlakuan intensitas lintasan memberikan pengaruh nyata terhadap nilai bulk density, tahapan penetrasi, draft pembajakan. Sementara kenaikan slip diikuti dengan kenaikan pull untuk mengatasi draft pembajakan. Perlakuan intenitas traktor juga berpengaruh nyata terhadap jumlah polong kacang tanah. Pemberian bahan organik dosis bokashi5 ton/ha dan 10 ton/ha tidak memberikan pengaruh nyata terhadap nilai bulk density maupun tahanan penetrasi tanah tetapi memberikan pengaruh nyata terhadap produktivitas tanaman kacang tanah yaitu terhadap bobot biji dan bobot rumpun. Namun tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah polong kacang tanah.