Kandungan Xanthorrizol temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) pada berbagai cara budidaya dan masa tanam
Abstract
Ten~ulawak yang digunakan dalam penelitian ini ditanam di Desa Kelurahan, Kabupaten Ambarawa. Ada empat kelompok yang dilakukan perlakuan budidaya yaitu BPTO, PSB, BALITRO, dan lokal. Temulawak dipanen pada umur 6,7, 8, dan 9 bulan setelah tanam untuk dilakukan analisis kandungan xanthorrizol. Rimpang temulawak yang sudah dipanen dilakukan beberapa tahap preparasi meliputi: pencucian, penyotiran basah, perajangan, dan pengeringan. Untuk memperoleh ekstrak yang mengandung xanthorrizol diguakan teknik ekstraksi yaitu maserasi dengan menggunakan memo1 75% selama 2x24 jam. Kandungan xanthorrizol diuji dengan menggunalcan metode antibakteri difusi cakram.
Collections
- UT - Biochemistry [1327]