Kajian Karakteristik Gelombang Ultrasonik Terhadap Parameter Mutu Gabah
Abstract
Padi (Oryza sativa L) merupakan komoditas strategis yang mendapatkan prioritas penanganan dalam pembangunan pertanian di Indonesia. Pada pengolahan tanaman padi, sering dihadapkan pada permasalahan pada masa pra dan pasca panen. Permasalahan yang terjadi disebabkan pada beberapa faktor, diantaranya perubahan lingkungan/keadaan alam dan penyebab dari makhluk hidup, sedangkan beberapa kerusakan yang terjadi setelah panen adalah kadar air yang terlalu tinggi akibat pengeringan yang tidak benar dan butir gabah kosong/ hampa. Untuk mengurangi permasalahan yang terjadi maka perlu diadakan pemutuan gabah untuk mempermudah proses penanganan pasca panen berikutnya. Salah satu metode yang dipakai untuk pemutuan gabah adalah metode non destruktif menggunakan gelombang ultrasonik. Gelombang ultrasonik adalah gelombang mekanik yang dapat merambat melalui medium pada padatan maupun media air. Pada penelitian ini dilakukan pengujian mutu gabah menggunakan gelombang ultrasonik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik gelombang ultrasonik pada gabah dan menentukan hubungaantara parameter gelombang ultrasonik dengan parameter sifat fisik gabah seperti bulk density, jumlah gabah hampa, dan kadar air. Penetitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Fateta, IPB pada bulan Februari 2007 hingga April 2007. bahan yang digunakan adalah gabah varietas IR 64, alat-alat yang digunakan adalah transduser, ultrasonik tester, digital oscilloscope, personal computer, kett moisture tester, timbangan digital, dan plastik kemasan. Pengolahan data menggunakan program Matlab dan Microsoft Ecxel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan rambat gelombang ultrasonik pada gabah memiliki korelasi linier dengan bulk density gabah dengan nilai korelasi sebesar 0.7071. Semakin besar bulk density gabah maka semakin besar kecepatan rambat gelombang ultrasonik. Kecepatan rambat gelombang ultrasonik pada gabah berkisar antara 65.94 m/s sampai 103.32 m/s. Semakin meningkatnya kadar air gabah juga memiliki hubungan dengan kecepatan rambat gelombang ultrasonik yaitu semaka semakin besar kecepatan rambatnya. Pada parameter gelombang ultrasonik yaitu atenuasi, menunjukkan hubungan yang linier dengan kadar air gabah. Semakin meningkatnya kadar air gabah maka semakin kecil nilai koefisien atenuasi. Sedangkan bulk density gabah tidak memiliki hubungan korelasi yang jelas dengan atenuasi, nilai koefisien korelasinya sebesar 0.023. Koefisien atenuasi rata-rata yang didapat pada gabah berkisar antara 33.73 Np/m sampai 40.17 Np/m . Pada parameter zero moment (Mo), nilai Mo rata-rata berkisar antara 14.16 sampai 20.92. Mo memiliki hubungan polinomial dengan bulk density gabah dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.6473 yang menunjukkan semakin tinggi bulk density gabah maka semakin kecil nilai Mo-nya. Sedangkan kadar air tidak memiliki hubungan korelasi dengan Mo pada gabah, dengan koefisien korelasi sebesar 0.3514. Kombinasi gabah isi memiliki bulk density lebih besar dibandingkan kombinasi gabah yang lainnya, sedangkan gabah hampa memiliki hubungan bulk density paling rendah.