Pengembangan proses pembuatan biodiesel jarak pagar (Jatropha curcas L.) melalui transesterifikasi In Situ, katalis heterogen dan detoksifikasi
Process development of biodiesel production from jatropha curcas L. via in situ transesterification, heterogeneous catalysis and detoxification
Date
2011Author
Nazir, Novizar
Mangunwidjaja, Djumali
Setyaningsih, Dwi
Yuliani, Sri
Yarmo, Mohd. Ambar
Metadata
Show full item recordAbstract
Semenjak dikeluarkannya kebijakan pemerintah mengenai energi terbarukan berdasarkan Peraturan Pemerintah omor 5 tahun 2006 dan Instruksi Presiden omor 1 tahun 2006, program nasional pengembangan tanaman jarak pagar sebagai sumber minyak nabati untuk pembuatan biodiesel digerakkan secara besar-besaran. Namun demikian, program pengembangan tanaman jarak pagar tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan karena petani dan investor merasa bahwa investasi pada komoditas ini tidak layak secara ekonomis. Salah satu masalah yang dihadapi oleh petani adalah rendahnya nilai jual biji jarak pagar yang mereka hasilkan. Masalah rendahnya nilai jual ini dapat diatasi apabila biji jarak dilihat tidak saja sebagai penghasil minyak, namun juga dilihar potensinya sebagai sumber pakan kaya protein. Dengan perubahan cara pandang itu, maka harga biji jarak pagar per kilogram diharapkan dapat dinaikkan sehingga komoditas ini menjadi menarik untuk diusahakan sebagai sumber minyak nabati untuk dikonversi menjadi biodiesel melalui proses transestrifikasi. Jatropha curcas is one source of vegetable oils to be developed as a prospective raw material of biodiesel production. Beside oil, its seed cakes, by-product of oil extraction, contains high protein which is potential for feed source, if the toxic compounds can be removed. Based on free fatty acid (FFA) content of the oil, jatropha can be distinguished into two types: jatropha that has oil with low FFA content (1.03 ± 0,10%) and one that has high content of FFA (± 6.99 %).