Kandungan tanin dan potensi anti Streptococcus mutans daun teh var. Assamica pada berbagai tahap pengolahan
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk menguji setiap tahap dari pengolahan teh melalui pengujian fenol total dan aktivitas antibakteri. Daun teh yang telah diolah di pabrik kemudian dimaserasi dan diuji kandungan tanin dengan metode fenol total yang terlebih dahulu dibuat kurva standar dengan 0;5;10;25;50;100;250 ppm. Uji KLT menggunakan selulosa dengan asam galat sebagai standar. Pada pengujian aktivitas antibakteri ke -8 sampel, digunakan 3 macam konsentrasi yaitu 2500; 5000 dan 10000 ppm. Bakteri uji yang digunakan adalah S. Mutans. Hasil penelitian kandungan tanin kedelapan sampe l yaitu: 0.13, 0.07, 0.11, 0.15, 0.12, 0.11, 0.10 and 0.12%. Nilai Rf pada analisis KLT untuk semua tahap pengolahan memberikan hasil yang positif, artinya spot noda yang terbentuk relatif mendekati standar, namun pada kedelapan sampel juga menunjukkan ada nya senyawa lain. Hal ini dipertegas dengan uji scanning pada kedelapan sampel dan ternyata sampel juga memberikan serapan pada panjang gelombang lain yaitu pada panjang gelombang 400-500 nm, sedangkan standar asam galat berada pada panjang gelombang 200-250 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun segar yang belum mengalami pengolahan lebih berpotensi sebagai senyawa antibakteri, karena seiring dengan pengolahan menjadi teh hitam, aktivitas senyawa-senyawa yang berpotensi sebagai antibakteri pada daun teh menjadi berkurang.
Collections
- UT - Biochemistry [1327]