Ekspresi gen katahanan Fusi Gen (Cry 1 B-cry 1 Aa) terhadap sciporphaga interculas WLK. pada oryza sativa L. Kultivar rojolele
Abstract
Penggunaan varietas padi tahan hama melalui rekayasa genetika adalah salah satu alternatif potensial dalam menanggulangi hama penggerek batang padi (Sciporphaga interculas Wlk). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan galur padi transgenik generasi ke-4 (T3) homozigot yang mengandung gen ketahanan terhadap serangga penggerek batang kuning (fusi gen (cry1B–cry1Aa)) berdasarkan analisis PCR dan bioasai pada skala rumah kaca (Biosafety Containment). Pola segregasi pada fusi gen cry1B-cry1Aa dan seleksi homozigot ditentukan berdasarkan hasil konfirmasi PCR. Uji ekspresi dilakukan pada semua galur padi transgenik kultivar Rojolele melalui bioasai pada fase vegetatif yang diinfeksi dengan 6 ekor larva serangga penggerek batang kuning per anakan. Hasil analisis PCR menggunakan ± 30 tanaman per galur menunjukan 4 dari 5 galur padi transgenik Rojolele generasi ke -4 mengandung fusi 2 gen cry (cryIB-cryIAa) (galur RFz 3.3.2 1-6; RFz 4.2.2 1-27; RFz 3.3.2.A 11-25; Rjl 04 2.2.4 25-22) bersegregasi 3 : 1 mengikuti ratio Mendel yaitu 3:1. Hanya 1 galur transgenik (galur RFz 4.2.3 28-15) yang diidentifikasi sebagai galur homozigot. Bioasai diamati selama 28 hari setelah infestasi terhadap 5 tanaman per galur transgenik positif gen cry. Gejala serangan (sundep) menunjukkan persentase serangan 0% dengan skala kerentanan 0 (sangat tahan). Sedangkan kontrol isogenik dan kontrol tahan menunjukkan serangan 20%- skala 5(agak rentan) dan 2.86%- skala 1(tahan). Sehingga dinyatakan terdapat korelasi positif antara hasil PCR dan bioasai. Disamping itu, gen fusi (cry1B–cry1Aa) dapat dinyatakan efektif untuk menurunkan serangan serangga penggerek batang kuning.
Collections
- UT - Biochemistry [1328]