Peningkatan ekspresi gen CDK5 pada kultur sel leukimia oleh ekstrak herba dan bakteri vulaknis
Abstract
Kanker adalah suatu penyakit yang terjadi karena pertumbuhan sel yang abnormal, cepat, dan tidak terkendali. Leukimia merupakan kanker yang menyerang sel darah putih, sehingga produksi sel darah putih menjadi berlebih. Salah satu penyebabnya adalah terhambatnya proses apoptosis. Peristiwa apoptosis merupakan target utama untuk pengembangan terapi terhadap penyakit terutama kanker dan AIDS. Oleh karena itu dilakukan pencarian senyawa bioaktif antikanker yang berfungsi sebagai induser apoptosis. Senyawa selenium telah terbukti mampu menghambat pertumbuhan kanker dengan memicu terjadi peristiwa apoptosis pada sel kanker. Hasil penelitian terdahulu menyebutkan bahwa ciplukan rinjani, bawang putih rinjani dan bakteri termofil Geobasillus 22a mengandung selenium tinggi (3.04-40.55 ppm), berpotensi memicu apoptosis sel model Saccharomyces cerevisiae (7.79-23.28 %) dan hasil analisis kromatografi gas menunjukkan adanya beberapa jenis senyawa selenium yang terdapat dalam ekstrak airnya. Penelitian ini dititikberatkan pada pengaruh ekstrak herba dan bakteri vulkanis terhadap ekspresi gen cdk5, sebagai gen regulator apoptosis pada sel kanker dengan mengunakan actb sebagai kontrol positif. RT-PCR digunakan untuk analisis target gen apoptosis. Intensitas pita DNA diukur secara semikuantitatif dengan Bio Rad Count TM Software. Apoptosis pada sel Namalwa dan HL-60 meningkat dengan adanya peningkatan ekspresi gen cdk5. Ekstrak bakteri Geobasillus 22a lebih efektif meningkatkan ekspresi gen cdk5 pada sel Namalwa, sedangkan ekstrak ciplukan rinjani lebih efektif meningkatkan ekspresi cdk5 pada sel HL-60.
Collections
- UT - Biochemistry [1235]