Metode Eksploratif untuk Menguji Kesamaan Spektrum FTIR Temulawak
Abstract
Saat ini pengobatan dengan menggunakan obat bahan alam semakin banyak digunakan. Tidak hanya di Indonesia, di seluruh dunia dalam 20 tahun terakhir ini penggunaan obat bahan alam semakin meningkat. Sebagaimana obatobat sintesis, obat bahan alam seringkali disalahgunakan oleh pihak tertentu, salah satunya adalah adulterasi (pemalsuan obat). Salah satu metode untuk mendeteksi pemalsuan obat adalah dengan menganalisis kesamaan pola spektrum FTIR (Fourier Transform Infra Red). Pada penelitian ini dilakukan beberapa metode yang bersifat eksploratif untuk menguji kesamaan spektrum FTIR khususnya temulawak. Metode eksploratif tersebut adalah kombinasi transformasi Wavelet diskret dengan analisis komponen utama, metode titik balik dan analisis diskriminan. Sampel spektrum yang digunakan pada penelitian ini adalah spektrum temulawak, sedangkan spektrum jahe dan kunyit digunakan sebagai pembanding. Pemilihan spektrum jahe dan kunyit sebagai pembanding karena spektrum jahe memiliki kemiripan dengan spektrum temulawak, sedangkan kunyit memiliki kedekatan secara taksonomi dengan temulawak. Kombinasi transformasi wavelet diskret dengan analisis komponen utama memperoleh pola tebaran masing-masing sampel spektrum berdasarkan skor-skor komponen utama pertama dan komponen utama kedua dengan persentase kumulatif keragaman sebesar 91.1%. Dari pola tebaran tersebut diketahui bahwa antara temulawak dan jahe posisinya berdekatan. Untuk kombinasi transformasi wavelet diskret dan metode titik balik diperoleh bahwa spektrum temulawak teridentifikasi 100% pada reduksi titik minimal 128. Sementara, untuk kombinasi trasformasi wavelet diskret dan analisis diskriminan diperoleh pengklasifikasian yang baik untuk semua sampel spektrum pada berbagai reduksi titik.