Kandungan Klorofil, Struktur Anatomi Daun Angsana (Pterocarpus indicus Willd.) dan Kualitas Udara Ambien di Sekitar Kawasan Industri Pupuk PT. PUSRI di Palembang
Abstract
Zat buangan terutama gas yang berasal dari industri – industri besar seperti industri pupuk dapat menimbulkan berbagai macam kerusakan pada beberapa organisme. Pada tumbuhan, pencemaran oleh gas – gas buangan tersebut dapat menimbulkan pengaruh pada klorofil (zat hijau daun), karena gas buangan secara umum mengandung zat toksik yang sangat berbahaya. PT. Pupuk Sriwidjaja (PUSRI) adalah salah satu produsen pupuk terbesar di Indonesia yang berlokasi di Palembang, Sumatera Selatan. Selain memproduksi pupuk urea, PUSRI juga memproduksi amonia cair, sebagai bahan baku utama pupuk urea. Sebagai sebuah industri, PT. PUSRI mengeluarkan emisi berupa polutannya ke udara salah satunya dalam bentuk gas. Jenis polutan gas yang diemisikan adalah NOx, SO2, CO dan NH3. Salah satu cara pemantauan pencemaran udara adalah dengan menggunakan tumbuhan sebagai bioindikator. Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang paling dominan jumlahnya dalam satu tanaman dan paling peka terhadap pencemar. Daun pohon angsana sebagai salah satu pohon yang memiliki tingkat kepekaan tertentu diduga merupakan bioindikator pencemaran udara yang baik. Sehingga daun dapat difungsikan sebagai pemantau pencemaran udara khususnya melalui analisis kadar klorofil daun tanaman.