Audit Energi pada Proses Produksi Kayu Lapis di PT. Rimba Sunkyong Padang, Sumatera Barat
Abstract
Industri kayu lapis merupakan salah satu dari 10 jenis industri terboros menggunakan energi (Ditjen Listrik dan Pengembangan Energi, 1995). Jenis industri tersebut berturut-turut adalah pupuk, semen, logam dasar, pemintalan tenun, kertas, penggergajian, kayu lapis, plastik, plastik dan gula. Oleh karena itu, program konservasi lebih dikonsentrasikan pada 10 jenis industri diatas dan diharapkan dapat menghambat kebutuhan energi nasional. Kebutuhan energi nasional meningkat 6 % per tahun, sementara itu produksi energi utama Indonesia meningkat hanya 3 % per tahun (AEEMTRC, 1993). Diharapkan dengan program konservasi, akan diperoleh keseimbangan antara produksi dengan kebutuhan.