Penghematan Bahan Bakar dengan Substitusi Briket Batubara pada Pengeringan Karet Sit Asap Sistem Kontinyu
Abstract
Akhir-akhir ini kayu karet memiliki nilai ekonomi yang lebih baik sebagai bahan furniture, dibanding hanya sebagai kayu bakar, sehingga kayu karet cenderung langka. Penggunaan kayu karet yang disubstitusi dengan briket batubara curah untuk pengeringan sit karet telah dilakukan, sebagai upaya mengurangi pemakaian kayu karet untuk bahan bakar pengeringan sit karet. Kemungkinan pengaruh buruk terhadap mum R.S.S. dipelajari pada penelitian ini. Implementasi dilakukan di Ketahun, Bengkulu menggunakan pengering sistem kontinyu berkapasitas 1 ton/hari. R.S.S. hasil pengeringan kemudian diklasifkasi menurut the green book dan diuji menurut skema S.I.R. untuk dibandingkan dengan R.S.S. hasil pengeringan dengan cara konvensional. Jumlah kayu karet dan briket batubara curah yaitu (0,8m3 kayu + 208 Kilogram briket) per ton RSS. atau penggunaan kayu berkurang 3,2m3 per ton R.S.S. dibanding dengan cara konvensional. Hasil uji visual R.S.S. menunjukkan R.S.S. I: 97,9%, RS.S. 2:1,5%, Cutting: 0,5%, sama dengan produksi di Perkebunan Ketahun. Hasil uji skema S1.R. hasil implementasi yaitu PO: 44,80; P.R.I.: 90,86; Vm: 0,58(%); Kotoran: 0,012(%); Abu: 0,26(%) dan hasil konvensional yaitu Po: 45,20; P.R.I.: 90,72; Vm: 0,62(%); Kotoran: 0,009(%); Abu: 0,21(%) atau ekivalen dengan S.I.R.5. Secara teknis, substitusi briket batubara curah terhadap bahan bakar kayn karet tidak memperburuk mutu. Penggunaan kayu karet berkurang 3,2m3 per Ton R.S.S. atau Rp.640.000,-, sedangkan biaya briket batubara sebesar Rp 187.200,- per Ton R.S.S., sehingga penghematan sekitar Rp 452.800,- per Ton R.S.S..
Collections
- Proceedings [2790]