Evaluasi Kualitas Pellet Ransum Komplit yang Mengandung Limbah Udang Hidrolisat dan Pemanfaatannya pada Ternak Domba
Abstract
Limbah udang merupakan limbah industri pengolahan udang beku berupa kepala, ekor, dan kulit udang, serta udang yang rusak atau afkir (Mirzah 2007). Bila ditinjau dari segi kuantitas dan kualitas, limbah udang sangat potensial dijadikan pakan ternak. Sebagai gambaran, pada Tahun 2008 produksi udang Indonesia sebesar 470.000 ton (DKP 2009), bila diolah menjadi udang beku maka limbah udang yang diperoleh sebesar 35 sampai dengan 70% dari bobot utuh (Mahata 2007) yaitu setara dengan 164.500 sampai dengan 329.000 ton basah atau 41.010 sampai dengan 82.020 ton kering karena rendemennya 24.93% (Batubara 2000). Jadi secara kuantitas, tersedia cukup banyak dan kesinambungannya cukup terjamin karena setiap tahun produksi udang Indonesia selalu mengalami peningkatan. Ditinjau dari segi kualitas, limbah udang mengandung protein kasar sebesar 36.75% (Mirzah 2006). Selain itu, juga mengandung kitin berupa senyawa polisakarida struktural (mirip selulosa) sebesar 30% dari bahan keringnya (Purwaningsih 2000) yang mengikat nitrogen dalam bentuk N-Acetylatedglucosamin- polysacharida sebanyak 6.6 sampai dengan 6.7% (Stelmoch et al. 1985). Penggunaan limbah udang sebagai pakan ternak sampai saat ini masih terbatas pada ternak non-ruminansia. Oleh karena itu perlu dicoba pada ternak ruminansia. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi kualitas kimia dan fisik pellet ransum komplit yang mengandung hidrolisat limbah udang dan mengevaluasi pengaruh pemberian pellet ransum komplit yang mengandung limbah udang pada performa ternak domba.
Collections
- MT - Animal Science [1293]

