Show simple item record

dc.contributor.authorWidargo, Ripto
dc.date.accessioned2010-09-29T07:02:43Z
dc.date.available2010-09-29T07:02:43Z
dc.date.issued1996
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/40039
dc.description.abstractMelanoidin merupakan penyebab warna coklat kehitaman pada molases yang dihasilkan dari industri pembuatan gula dan ektraksi etanol dengan destilasi. Bila limbah cair molases yang mengandung melanoidin dibuang di perairan bebas. akan menyebabkan BOD dan COO meningkat dan menimbulkan warna coklat. Oalam penelitian ini benton it digunakan sebagai adsorben untuk menghilangkan warn a melanoidin secara adsorpsi. Penelitian dilakukan terdiri dari dua tahap. yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan untuk menentukan waktu kontak optimal dan isoterm Freundlich adsorpsi masing-masing adsorben bentonit terhadap melanoidin sintetis. Melanoidin sintetis yang digunakan terbuat dari eampuran antara Glukosa ; Glisin ; Na2CO] (6 : 2.2 : 1.8) dengan perbandingan konsentrasi masingmasing l: l: 0.5 molar. sedangkan penelitian utama dilakukan pada sebuah kolom adsorpsi berukuran diameter 2.5 em dan bed adsorben setinggi 2 em. Ukuran mesh hed adsorben pada kolom adsorpsi untuk Koleang dan Kebon Awi adalah 8 mesh. Tonsil dan arang aktif masing-masing sebesar 200 dan 300 mesh. Debit influen melanoidin sintetis (60 gil) untuk Koleang dan Kebon Awi masing-masing sebesar 1.23 mllmenit. Tonsil dan arang aktif masing-masing sebesar 0.15 dan 0.13 mllmenit. Hasil penelitian utama menunjukkan bahwa sistem kolom adsorpsi Koleang. Kebon Awi. Tonsil dan arang aktif mampu menghasilkan persen dekolorisasi hingga hreakthrough time masing-masing sebesar 84. 85. 91 dan 86 persen. Estimasi terhadap dimensi kolom adsorpsi meliputi diameter kolom (D) dan tinggi bed adsorben dilakukan pada skala debit influen melanoidin sintetis I m] Imenit dengan konsentrasi 60 gil dengan mengasumsikan bahwa waktu. volume efluen dan konsentrasi hreakthrough konstan serta tanpa tahap regenerasi .. Untuk sistem kolom adsorpsi Koleang dan Kebon Awi keduanya masing-masing adalah 0~2.33 m : h= 1.87 m. untuk sistem kolom adsorpsi Tonsil dan arang aktif masing-masing adalah 0=4.71 m ; h~3.76 m dan 0=4.94 m ; h=3,95 m. Estimasi terhadap biaya per satuan volume untuk sistem kolom adsorpsi Koleang. Kebon Awi. Tonsil dan arang aktif masing-masing adalah 23.000, 28.650. 26.050 dan 9.600 Rupiah per meter kubik melanoidin sintetis dengan konsentrasi intluen 60 gil. Untuk estimasi terhadap kebutuhan adsorbcn Koleang. Kebon Awi. Tonsil dan arang aktif pada skala debit intluen I m3/mcnit masing-masing adalah 8.83. 3.4. 128.26 dan 7.973 ton (tanpa regenerasi adsorben).id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKajian Kemampuan Bentonit untuk Dekolorisasi Limbah Cair yang Mengandung Melanoidinid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record