Potensi Antibakteri Propolis Lebah Madu Trigona spp. terhadap Bakteri Kariogenik (Streptococcus mutans)
Abstract
Sampai saat ini masalah penyakit periodontal temasuk karies gigi masih banyak terjadi di kalangan masyarakat dunia. Pasta gigi komersial biasanya mengandung fluorida yang berperan penting dalam mencegah kerusakan gigi. Over dosis penggunaan senyawa berfluorida dapat menyebabkan fluorosis kerusakan tulang dan anemia. Oleh karena itu, propolis diujikan sebagai zat alternatif antikaries dengan menghambat pertumbuhan bakteri S. mutans. Penelitian bertujuan untuk menentukan aktivitas antibakteri propolis dan menentukan konsentrasi hambat tumbuh minimum propolis terhadap S. mutans. Rendemen ekstrak propolis yang diperoleh sebesar 8,52%. Ekstrak propolis mengandung golongan senyawa flavonoid, tanin, alkaloid, saponin, triterpenoid, dan saponin berdasarkan analisis fitokimia. Efektivitas ekstrak propolis sebesar 96,05%, 41,03%, dan 240,57% masing-masing terhadap propolis merk X, ampisilin 10 mg/mL, dan NaF 3000 ppm. Nilai konsentrasi terendah dari ekstrak yang masih menunjukkan penghambatan terhadap pertumbuhan S. mutans sebesar 6,25%. Oleh karena itu, ekstrak propolis ini dapat dijadikan zat antikaries alternatif dalam pasta gigi. Berdasarkan analisis statistik, ekstrak propolis 100%, propolis merk X, dan ampisilin 10 mg/mL dapat menurunkan jumlah koloni S. mutans.
Collections
- UT - Biochemistry [1327]