Potensi Antibakteri Ekstrak Daun Kedondong Bangkok (Spondias dulcis Forst.)
Abstract
Tanaman kedondong bangkok merupakan tanaman kebun yang berpotensi sebagai tanaman obat. Hampir semua bagian tanaman ini dapat digunakan untuk mengobati penyakit. Penelitian ini bertujuan menentukan Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum (KHTM) ekstrak daun kedondong bangkok terhadap bakteri Gram positif (Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus) dan bakteri Gram negatif (Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa) dan menentukan senyawa metabolit pada tanaman tersebut. Berdasarkan uji aktivitas filtrat, daun kedondong bangkok tua yang segar secara umum memiliki aktivitas antibakteri yang lebih besar dibandingkan dengan daun yang muda. Daun kedondong bangkok tua yang telah dikeringkan diekstraksi dengan menggunakan tiga pelarut, yaitu metanol, aseton, dan heksana. Ekstrak metanol menghasilkan rendemen tertinggi, yaitu 37.59%. Semua ekstrak daun kedondong bangkok diuji aktivitas antibakterinya. Ekstrak metanol memiliki zona hambat paling besar terhadap bakteri uji. Ampisilin (0.4 mg/mL) digunakan sebagai pembanding. Ekstrak metanol menunjukkan hasil positif untuk senyawa saponin, alkaloid, dan tanin berdasarkan uji fitokimia. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun kedondong bangkok, maka semakin besar zona hambat yang dihasilkan. Nilai KHTM ekstrak metanol daun kedondong bangkok terhadap bakteri E. coli sebesar 2 mg/mL, P. aeruginosa sebesar 5 mg/mL, S. aureus sebesar 5 mg/mL, dan B. subtilis sebesar 4 mg/mL.
Collections
- UT - Biochemistry [1327]