Produksi dan Kulalitas Trichantera gigantea Melalui Pemupukan Feses Sapi dan Chromolaena odorata dengan Umur Potong Berbeda
Abstract
Merebaknya penggunaan pupuk anorganik di kalangan para petani maupun peternak yang mengusahakan hijauan makanan ternak semakin mengkhawatirkan. Penggunaan pupuk anorganik yang dilakukan terus menerus dapat merusak sifat fisik tanah, padahal tanah merupakan faktor yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sehubungan dengan itu perlu penggunaan pupuk organik yang diharapkan dapat mengembalikan sifat fisik tanah sehingga produksi dan kualitas tanaman dapat diperbaiki. Pemanfaatan pupuk organik yang berasal dari feses sapi dan gulma Chromolaena odorata memiliki beberapa kuntungan yaitu murah dan mudah diperoleh. Selain itu, gulma Chromolaena odorata merupakan gulma yang mengandung P total cukup tinggi, kandungan lignin, ADF dan selulosa yang rendah sehingga mudah terdekomposisi sehingga dapat digunakan sebagai mulsa. Kotoran ternak sapi menyumbangkan N bagi tanah terutama dalam fase vegetatif tanaman. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial dengan dua faktor yaitu umur potong dan pemupukan dengan empat ulangan. Faktor umur potong terdiri dari 50, 60 dan 70 hari. Faktor pemupukan terdiri dari lima jenis yaitu :PO = Kontrol, PC = Pemulsaan C. odorata, PF = Pemupukan feses sapi, PK = kombinasi mulsa C. odorata dan pemupukan feses sapi dan PA = Pemupukan anorganik (urea, KCl dan SP36). Penelitian dilakukan di rumah kaca Laboratorium Agrostologi, Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor untuk masa penanaman, pemeliharaan dan pemanenan, sedangkan analisis protein dan serat kasar di Laboratorium Balai Besar Pasca Panen Cimanggu, Bogor.