Pengembangan Sistem Informasi Spasial Berbasis Web (Web GIS) untuk Sinergi Rehabilitasi DAS Kritis Nasional
Abstract
Secara nasional terdapat 62 DAS super kritis yang segera harus direhabilitasi. Di Pulau Jawa sendiri terdapat sebanyak 16 DAS super kritis yang kondisi kekritisannya membahayakan ketahanan pangan nasional. Di pantai utara Pulau Jawa, jutaan hektar sawah ber-irigasi menggantungkan sumber airnya dari fungsi hidrologis DAS kritis tersebut. Jika rehabilitasi DAS kritis ini tidak berjalan efektif maka keberadaan sawah produktif di PANTURA - Pulau Jawa tersebut akan terancam banjir pada musim penghujan dan kekurangan air pada musim kemarau. Untuk mencegah hal tersebut, maka pemerintah melakukan rehabilitasi DAS kritis secara besar-besaran. Sejak tahun 2003, triliunan rupiah sudah digunakan oleh berbagai institusi lintas sektoral untuk merehabilitasi DAS kritis di seluruh Indonesia. Namun demikian belum dirasakan efektifitas program rehabilitasi DAS kritis tersebut. Salah satu penyebab ketidakefektifan rehabilitasi DAS kritis adalah karena masing-masing sektor menjalankan program rehabilitasi secara sendiri-sendiri pada satu DAS tanpa koordinasi yang terintegrasi dengan sektor lain. Disamping itu masyarakat luas mengalami kesulitan untuk memantau efektifitas kegiatan rehabilitasi DAS yang sudah dilakukan karena datanya tersebar diberbagai Departemen Teknis. Data kegiatan rehabilitasi GERHAN terdapat pada Dirjen RLPS-Departemen Kehutanan, data kegiatan rehabilitasi GN-KPA terdapat pada Dirjen Sumber Daya Air - Departemen PU. Sementara itu, indikator kekritisan DAS berupa debit minimum/debit maksismum ada pada BP DAS – Departemen Kehutanan dan pada Dirjen Sumber Daya Air Departemen PU. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengembangkan Sistem Informasi Spasial berbasis web untuk monitoring dampak kegiatan rehabilitasi suatu DAS kritis terhadap indikator kekritisan DAS, 2) Mengembangkan Collaborative Mapping yang memungkinkan publik dan stakeholder memetakan jenis dan luasan tindakan rehabilitasi yang sudah dilakukan pada suatu DAS secara interaktif melalui web, dan akhirnya dapat menganalisis jenis progam rehabilitasi yang paling efektif dalam memperbaiki indikator kekritisan suatu DAS. Kedua tujuan tersebut dapat meningkatkan sinergi dalam kegiatan rehabilitasi DAS tersebut. Semua stakeholder dapat melakukan visualisasi and analisis data spasial tanpa melakukan instalasi software GIS, cukup dengan menggunkan browser internet yang umum (WebGIS). Kata kunci: DAS Kritis, Sinergi Rehabilitasi DAS, WebGIS, Database spasial, Kueri Spasial
Collections
- Proceedings [2790]