Analisis pemilihan dan penentuan jumlah kebutuhan perontok kedelai mekanis pada tingkat wilayah kerja penyuluhan pertanian (WKPPP di kabupaten Ngawi, Propinsi Jawa Timur)
Abstract
Susut pada perontokan kedelai dengan cara tradisional dapat mencapai 7 % sehingga merupakan kerugian yang cukup besar bagi petani. .Perontok kedelai mekanis ternyata mampu menurunkan susut kedelai sampai 0.5 %. Akan tetapi, upaya sosialisasi teknologi perontokan mekanis banyak berhadapan dengan faktor-faktor kendala di dalam masyarakat petani baik kendala ekonomi, teknologi, sosial, dan kondisi disain alat. Kendala tersebut juga dihadapkan dengan ketersediaan beberapa alternatif perontok mekanis yang ada di pasaran. Pemilihan perontok mekanis yang tepat untuk suatu wilayah perlu dipelajari untuk selanjutnya dihitung jumlah kebutuhannya.