Pengaruh Status Sosial EkonomivKeluarga, Pola Asuh, Konsumsi Zat Gizi Terhaclap Status Gizi Dan Tingkat Kecerdasan Anak Usia 4-5 Tahun cli Taman Kanak-kanak Insan Kamil, Kecamatan Bogor Barat, Kotamadya Bogor
Abstract
Tujuan penelitian ini secat'a umum aclalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi clan tingkat kecerclasan anak usia 4-5 tahLln. Secat'a khusus penelitian ini beliLuuan untuk : (1) mengetahui status sosial ekonomi keluarga (tingkat pencliclikan formal orang tua, penclapatan keluarga, besar keluarga), pola asuh anak clan konsumsi anak usia 4-5 tahun (2) mengetahui status gizi, riwayat kesehatan, clan tingkat kecerclasan anak usia 4-5 tahun (3) mengetahui pengaruh status so sial ekonomi keluarga, pola asuh anak clan konsumsi anak terhaclap status gizi anak usia 4-5 tahun (4) mengetahui pengaruh status so sial ekonomi keluarga, pola asuh anak clan konsumsi anak terhaclap tingkat kecerclasan anak usia 4-5 tahun (5) mengetahui pengaruh riwayat kesehatan terhaclap status gizi clan tingkat kecerclasan anak usia 4-5 tahun (6) mengetahui hubungan status gizi clengan tingkat kecerclasan anak usia 4-5 tahun. Penelitian ini dilakukan cli Taman Kanak-kanak Insan Kamil kecamatan Bogor Barat, Kotamaclya Bogor. Penelitian clilakukan selama clua bulan, clari awal J L1ni hingga Juli akhir tahun 1998, lokasi penelitian clipi1ih secat'a purposive clengan pertimbangan bahwa orang tua yang menyekolahkan anak cli Taman Kanak-kanak tersebut berasal clari golongan ekonomi menengah. Contoh clalam penelitian ini clipilih secara purposive yaitu muricl Taman Kanak-kanak Insan Katnil yang berusia 4 sampai 5 tahun clengan j umlah contoh 32 orang. Data yang dikumpulkan meliputi clata primer clan clata sekuncler. Data primer tercliri clari iclentitas contoh, iclentitas keluarga, status so sial ekonomi keluarga, pengeluaran pangan keluarga, pola asuh anak, konsumsi anak, kesehatan anak, status gizi anak clan tingkat kecerdasan anak. Data Primer clikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuisioner. Konsumsi pangan dikumpulkan dengan cara kuantitatif menggunakan metocle recall 2x24 jam clengan penimbangan sehingga clata yang diperoleh lebih akurat. Status gizi anak cliclekati clengan cara antropometri melalui pengukuran Berat Baclan Menurut Umur (BBru) clan Tinggi Baclan Menurut Umur (TBru) baku WHO-NCHS, seclangkan tingkat kecerclasan anak dikumpulkan clengan cara wawancara clan pengamatan langsung menggunakan matriks kecerclasan anak usia 4-5 tahun yang clisusun oleh Menteri Negara Urusan Peranan Wan ita (MenUPW, 1984). Data sekuncler tercliri clari umur responclen yang cliperoleh clari absensi kelas clan keaclaan L1mum sekolah yang cliperoleh clari kantor sekolah Taman Kanak-kanak Insan Kamil. Pengolahan clan anal isis clata meliputi lUi regresi linear bergancla, uji korelasi spearman clan cleskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas ayah contoh (53, I %) berpendidikan saljana strata satu (Si) sedangkan ibu contoh (37,5%) berpenclidikan SMA dan Sl (34,4%). Pendapatan per kapita contoh menurut kriteria BPS (1998) seluruhnya (100%) termasuk kategori tinggi. Keluarga contoh termasuk kell!rga muda dengan jllmlah anggota keluarga terbanyak antara 5 sampai 7 orang (59,4%). Pola asuh anak oleh ayah sebagian besar termasuk kategori baik (93,8%) sedangkan pola asuh oleh ibu hampir semua termasuk kategori baik (96,9%). SecaJ'a umllm bahwa rata-rata tingkat konsumsi energi, protein, zat besi contoh sudah cukup (> 80%) sedangkan tingkat konsumsi vitamin A dan Vitamin C masih ktn'ang « 80%). Status gizi contoh sebagian besar baik (62,5%) demikian juga dengan tingkat kecerdasan contoh sebagian besar baik (78,1%). Riwayat Kesehatan contoh menggambarkan bahwa saat dilakukan penelitian mayoritas contoh (59,4%) sedang tidak menderita sakit, sedangkan yang menderita sakit adalah (40,6%), adapun penyakit yang diderita oleh contoh adalah batuk, pilek, influenza, dan gatal pad a klliit. Selanjutnya terdapat 3 orang contoh (9,4%) yang menderita penyakit menahun, jenis penyakityang diderita yaitu asma dan kelebihan asam lam bung. Dua peubah be bas yang berpengaruh nyata terhadap status gizi contoh adalah pendapatan per kapita pada taraf uji 5 persen (cx=0,05) dan pola pengasuhan ayah pada taraf uji persen (cx=O,OI). Dua peubah bebas yang berpengaruh nyata terhadap tingkat kecerdasan contoh adalah pola pengasuhan ayah pada tarafuji 5 persen (cx=0,05) dan konsumsi protein pada taraftui 1 persen (cx=O,OI). Pengaruh riwayat kesehatan terhadap status gizi contoh bahwa ada kecenderungan penyakit yang diderita contoh pada saat dilakukan penelitian tidak berpengarllh terhadap status gizi contoh, hal ini dibuktikan dengan mayoritas contoh (69,2%) yang menderita sakit status gizinya baik. Demikian juga dengan penyakit menahun yang diderita contoh ada kecenderungan tidak berpengaruh terhadap status gizinya, hal ini dibuktikan dengan status gizi contoh seluruhnya (100%) baik. Mengenai pengaruh riwayat kesehatan terhadap tingkat kecerdasan contoh, ada kecenderungan sakit yang diderita contoh saat ini tidak berpengaruh terhadap tingkat kecerdasannya, kondisi ini dibuktikan dengan mayoritas contoh (84,6%) yang menderita sakit tingkat kecerdasannya baik. Adapun penyakit menahun yang diderita contoh ada kecenderungan tidak berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan contoh, hal ini dibuktikan dengan tingkat kecerdasan contoh seluruhnya (100%) baik. Ada kecenderungan makin baik status gizi contoh makin baik pula tingkat kecerdasannya namun secara statistik tidak berhublmgan nyata. Melalui penelitian ini dapat disarankan agar orang tua khususnya ayah tidak menyerahkan sepenuhnya pengasuhan anak kepada ibu saja, akan tetapi perlu peran aktif ayah untuk mengoptimalkan perkembangan anak. Dalam hal ini perlu upaya dari pel11erintah untuk mengemas suatu bentuk pemasaran sosial yang cukup gencar mengenai ajakan atau himbauan kepada ayah agar terlibat lebih aktif dalam pengasuhan anak. Hasil penelitian ini belum memperlihatkan hubungan yang nyata an tara status gizi dengan tingkat kecerdasan, maka sebaiknya untuk penelitian selanjutnya bisa melibatkan contoh yang lebih besar jumlahnya dengan kriteria yang lebih heterogen. Selanjutnya disarankan pula perlu adanya penelitian lebih lanjut yang melihal lebih jauh peran pendidik alau sekolah dalam rangka lebih mengoptimalkan kecerdasan anak.
Collections
- UT - Nutrition Science [2989]