Konsumsi Lemak dan Gula pada Pegawai yang Mengalami Gizi Lebih Usia 40 Tahun ke Atas (Pada Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah)
Abstract
Penelitian ini secaJ'a un1Um bertujuan untuk mempelajari konsumsi lemak dan gula pada pegawai yang mengalami gizi lebih usia 40 tahun ke atas pada Departemen Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah. Sedangkan secara khusus bertujuan untuk mengetahui pengetahuan gizi dan pendapatan, mengetahui konsumsi lemak dan gula selta mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi dan pendapatan dengan konsumsi lell1ak dan gula . . Penelitian dilakukan di Kantor Pusat Depattemen Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah dari awal bulan April sampai awal bulan Mei 1999. Contoh diambil secaJ'a sengaja (purposive) yaitu pegawai yang mengalami gizi lebih usia 40 tahun ke atas, memiliki jabatan dan bersedia untuk dijadikan contoh. Penentuan gizi lebih dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan pertimbangan IMT ll1erupakan indikator yang paling sensitif dalam menentukan gizi lebih pada orang dewasa (Depkes Rl, 1996). lumlah contoh dalam penelitian ini ada 32 orang. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer meliputi data identitas contoh, pengetahuan gizi, pendapatan dan konsumsi pangan pada hari kelja yang diperoleh melalui wawancara dengan ll1enggunakan kuesioner yang telah disediakan. Metode yang digunakan dalam survei konsumsi pangan adalah "recall" 2 x 24 jam. Sedangkan data sekunder meliputi data keadaan umum Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah yang diperoleh dari Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah. Data konsumsi pangan dihitung dengan menggunakan Daftar Komposisi Zat Gizi Makanan (DKBM) sehingga diperoleh data konsumsi lemak dan gula. Jumlah kolesterol yang dikonsumsi contoh dihitWlg dengan menggunakan Daftar Kandungan Kolesterol Makanan. Jenis peltanyaan dalam pengetahuan gizi adalah pertanyaan teltutup dan cara menjawabnya adalah dengan memilih jawaban yang dianggap benar diaJltara jawaban-jawaban yang tersedia. Setiap peltanyaan bila dijawab benar diberi skor 1 (satu), bila salah diberi skor O. Nilai pengetahuan gizi diperoleh dari hasil perhitungan jumlah skor akhir dibagi jumlah peltanyaan dikali 100. Pendapatan dihitung sebagai pendapatan per kapita per bulan berdasarkan pendapatan keluarga selama satu bulan terakJlir dalam bentuk uang (rupiah) dibagi dengan jumlah anggota keluarga yang ditanggung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai pengetahuan gizi contoh adalah 84,18. Pengetahuan gizi contoh ini umumnya termasuk dalam kategori tingkat pengetahuan gizi sedang. Pendapatan contoh termasuk tinggi yaitu telah melewati batas garis kemiskinan perkotaan di Indonesia (> Rp 96.959,-) (BPS, 1998). Rata-rata pendapatan contoh per kapita per bulan adalah Rp 350.302,-. Konsumsi lemak contoh sudah baik yaitu telah memenuhi anJuran dalam Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS), di mana jumlah kolesterol yang dikonsumsi contoh juga sudah baik yaitu kurang dari batas maksimal yang dianjurkan. Rata-rata konsumsi lemak dan kolesterol per orang per hari adalah 44,3 gram (16,8% dari kecukupan energi sehari) dan 105 miligram. Pada umumnya konsumsi gula contoh sudah baik yaitu telah memenuhi anjuran dalam Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Rata-rata konsumsi gula per orang per hari adalah 19,5 gram (3,0% dari kecukupan energi sehari). Pengetahuan gizi yang semakin baik dan pendapatan yang semakin tinggi tidak mengakibatkan konsumsi lemak dan gula semakin tinggi.
Collections
- UT - Nutrition Science [2865]