Inventarisasi Bakteri pada Ikan Hias Mas Koki (Carassius auratus), Maanvis (Pterophyllum scalare), Black Ghost (Apteronotus albifrons) dan Cupang (Betta splendens) di Jakarta Timur
Abstract
Ikan hias merupakan komoditas perikanan yang saat ini banyak menghasilkan devisa dari sektor non migas. Untuk memenuhi permintaan pasar yang cenderung meningkat, maka dilakukan budidaya ikan hias. Akan tetapi, kegiatan budidaya sering kali menghadapi berbagai kendala yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas ikan yang dihasilkan. Salah satu kendala yang sering dijumpai dalam budidaya adalah masalah penyakit, yang diantaranya disebabkan oleh infeksi bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menginventarisasi jenis-jenis bakteri pada beberapa ikan hias air tawar antara lain : ikan cupang (Betta splendens), maanvis (Pterophyllum scalare), mas koki (Carassius auratus) dan black ghost (Apteronotus albifrons) di Jakarta Timur. Penelitian ini dilakukan di dua tempat yaitu di pembudidaya ikan hias di Ciracas, Jakarta Timur sebagai tempat pengambilan ikan uji, dan Laboratorium Kesehatan Ikan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan sebagai tempat pemeriksaan ikan uji dan identifikasi bakteri. Ikan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan hias air tawar yaitu : ikan mas koki, cupang, maanvis, dan black ghost di Jakarta Timur. Jumlah contoh ikan untuk tiap jenis ikan adalah 15 ekor/jenis ikan/pengambilan contoh. Pengambilan contoh ikan dilakukan sebanyak 4 kali di Jakarta Timur. Total keseluruhan contoh ikan yang digunakan per pengambilan contoh adalah sebanyak 60 ekor/pengambilan contoh. Pemeriksaan bakteri dilakukan terhadap kulit, insang, organ ginjal, dan organ limpa. Identifikasi bakteri yang diisolasi mengikuti metode Cowan (1974), dan analisa data menggunakan analisa deskriptif. Dari 60 ekor ikan mas koki yang diperiksa, ditemukan 99 isolat yang terdiri dari 18 jenis bakteri yaitu : Alcaligenes sp. (14,14%), Kurthia sp. (13,13%), histeria sp. (13,13%), Neisseria sp. (9,09 %), Streptococcus sp. (8,08%), Eikenella sp. (8,08%), Chromobacterium lividum (7,07%), Pseudomonas sp. (6,06%), Branhamella sp. (5,05%), Acinetobacter sp. (3,03%), Rothia sp. (2,02%), Cardiobacterium sp. (2,02%), Staphylococcus sp. (2,02%), Flavobacterium sp. (2,02%), Corynebacterium sp. (2,02%), Micrococcus sp. (1,01%), Aeromonas sp. (1,01%), dan Streptobacillus sp. (1,01%). Dari 60 ekor ikan maanvis yang diperiksa, ditemukan 89 isolat yang terdiri dari 17 jenis bakteri yaitu : Kurthia sp. (8,90%), Aerococcus sp. (5,62%), Branhamella sp. (7,86%), Streptococcus sp. (8,99%), Eikenella sp. (8,99%), Listeria sp. (16,8%), Pseudomonas sp. (10,11%), Corynebacterium sp. (1,12%), Alcaligenes sp. (12,36%), Acinetobacter sp. (3,37%), Neisseria sp. (4,49%), Cardiobacterium sp. (2,25%), Flavobacterium sp. (1,12%), Nocardia sp. (3,37 %), Streptobacillus sp. (1,12%), dan Aeromonas sp. (2,25%)Dari hasil pemeriksaan 60 ekor ikan black ghost, ditemukan 79 isolat yang terdiri dari 15 jenis bakteri yaitu : Kurthia sp. (15,19%), Cardiobacierium sp. (12,65%), Branhamella sp. (8,86%), Streptococcus sp. (7,59%), Listeria sp. (7,59%), Neisseria sp. (7,59%), Acinetobacler sp. (6,33%), Pseudonumas sp. (6,33%), Aeromonas sp. (6,33%), Alcaligenes sp. (5,06%), Aerococcus sp. (3,79%), Eikenella sp. (5,06%), Micrococcus sp. (2,53%), Chromobacierium lividum (2,53%), dan Rothia sp. (2,53%). Dari hasil pemeriksaan 60 ekor ikan cupang, ditemukan 87 isolat yang terdiri dari 14 jenis bakteri yaitu : Kurthia sp. (39,54%), Streptococcus sp. (10,34%), Listeria sp. (10,34%), Pseudomonas sp. (9,19%), Acinetobacler sp. (8,05%), Alcaligenes sp. (6,89%), Branhamella sp. (6,89%), Aeromonas sp. (5,75%), Neisseria sp. (5,75%), Aerococcus sp. (4,59%), Eikenella sp. (3,45%), Cardiobacierium sp. (3,45%), 7?o?/7/a sp. (2,29%), dan Chromobacterium lividum (3,45%),