TOKSISITAS DAUN PACI - PACI {Leucas lavandulaefolia) TERHADAP IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy L.)
Abstract
Salah satu ikan konsumsi yang bernilai ekonomis penting adalah ikan gurami (Osphronemus gouramy L.). Sebagai usaha pemenuhan permintaan masyarakat yang terus meningkat akan ikan ini, maka perlu dilakukan usaha pembudidayaannya secara intensif. Kendala utama yang mengakibatkan penurunan produksi ikan adalah adanya serangan hama penyakit. Penyakit pada ikan gurami biasanya terjadi pada masa pendederan. Umumnya patogen yang menyerang adalah parasit, jamur dan bakteri. Alternatif yang dilakukan petani saat ini untuk mengendalikan penyakit pada ikan gurami adalah dengan mencoba berbagai bahan alami yang murah dan mampu membunuh penyakit tetapi tidak membunuh ikan. Daun paci-paci (Leucas lavandulaefolia) merupakan contoh bahan alami yang digunakan untuk mengobati ikan gurami dari serangan jamur dan borok akibat bakteri. Pemeriksaan toksisitas bahan uji daun paci-paci merupakan tahap pertama yang harus dilakukan untuk penggunaan selanjutnya sebagai bahan obat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui toksisitas daun paci-paci (Leucas lavandulaefolia) terhadap ikan gurami (Osphronemus gouramy L.) pada ukuran pendederan (5 ± 0,5021 gram per ekor ikan). Tahapan penelitian yang dilakukan adalah tahapan uji pendahuluan, uji toksisitas akut untuk memperoleh nilai LC50 - 96 jam dan uji toksisitas sub-kronis untuk mengetahui pengaruh patologi kasar dari bahan uji. Uji pendahuluan bertujuan untuk mengetahui ambang atas dan ambang bawah dari bahan uji yang akan digunakan. Konsentrasi yang digunakan adalah 0.78 g/L; 1.31 g/L; 1.67 g/L; 2.18 g/L; 2.82 g/L; 3.65 g/L dan 0 g/L sebagai kontrol. Dari sini diperoleh ambang atas sebesar 0.78 g/L dan ambang bawah sebesar 3.65 g/L. Ambang atas adalah konsentrasi terbesar bahan uji yang mengakibatkan kematian ikan uji tidak lebih dari 5 % selama 48 jam, sedangkan ambang bawah adalah konsentrasi terkecil bahan uji yang menyebabkan laju kematian relatif lebih dari 95 % ikan uji dalam waktu dedah 24 jam. Uji toksisitas akut dilakukan dengan menggunakan rumus log N/n yang memakai lima konsentrasi yaitu sebesar 0.78 g/L; 1.06 g/L; 1.45 g/L; 1.97g/L; dan 2.69 g/L serta 0 g/L sebagai kontrol. Perlakuan dilaksanakan selama 96 jam. Uji toksisitas sub-kronis dilakukan untuk mengetahui sejauh mana daya racun daun paci-paci terhadap ikan gurami. Uji ini dilakukan selama 9 hari dengan menggunakan konsentrasi sebesar 10 %, 20 %, 40 %, 60 % dari nilai LC50 - 96 jam dan 0 g/L sebagai kontrol. Data diolah dengan analisa probit untuk memperoleh LC50 - 96 jam, selain itu kondisi patologi dan pengukuran kualitas air dianalisa secara deskriptif. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan uji lanjut BNJ (Beda Nyata Jujur). Dari uji toksisitas akut bahan uji didapatkan nilai LC50 - 96 jam sebesar 2.08079 g/L, dimana nilai varian (V) sebesar 0.1195582. Dari nilai LC50 - 96 jam ini dikatakn bahwa bahan uji daun paci-paci termasuk dalam bahan yang kurang toksik. Tingkat kelangsungan hidup ikan uji pada konsentrasi 0 g/L; 0.78 g/L; 1.06 g/L; 1.45 g/L; 1.97g/L; dan 2.69 g/L secara berurut adalah sebesar 91.77 %, 75 %, 58 %, 50 %, 16.77 % dan 0 %. Kisaran temperatur selama penelitian sebesar 23,5 - 29 °C, pH sebesar 7,08 - 8,26, DO sebesar 2,29 - 6,95 mg/L pada hari pertama dan pada hari terakhir sebesar 5,33 - 7,12 mg/L dan ammonia (NH3-N) sebesar 0,021 - 1,248 mg/L.