Pengaruh Perbedaan Shelter terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Udang Galah {Macrobrachium rosenbergii de Man)
Abstract
Salah satu masalah yang dihadapi dalam usaha meningkatkan produksi budidaya udang galah adalah sifat kanibalisme udang tersebut. Pada masa pascalarva salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan penggunaan substrat alami berupa ranting pohon, kerikil, cangkang moluska atau tumbuhan air yang berfungsi sebagai pelindung {shelter) untuk bersembunyi pada saat berganti kulit. Tujuan penelitian adalah untuk melihat pengaruh penggunaan tiga jenis shelter (anyaman bambu, daun kelapa dan cangkang moluska) terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup pascalarva udang galah {Macrobrachium rosenbergii de Man) pada kepadatan 120 ekor/m . Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lingkungan BDP, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB dari bulan April hingga Mei 2001. Udang yang digunakan berasal dari hatchery skala rumah tangga di Pasar Minggu. Stadia pascalarva 20 dipelihara pada akuarium berukuran 60 cm x 35 cm x 30 cm berjumlah 12 buah dengan padat penebaran 120 ekor/m . Media yang digunakan adalah air tanah dan untuk menjaga kualitas air agar tetap optimal maka dilakukan pergantian air sebanyak 30 % dari volume total per hari. Pelindung {shelter) diatur sedemikian rupa secara horisontal sehingga memiliki luas total permukaan 60 % dari luas dasar wadah. Makanan yang diberikan adalah remahan pelet dengan kadar protein 40 % dan diberikan sebesar 100 % dari biomassa perhari. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan tersebut adalah : A. Tanpa shelter (kontrol) B. Shelter dari anyaman bambu C. Shelter dari daun kelapa D. Shelter dari cangkang moluska Parameter yang diamati adalah pertumbuhan, kelangsungan hidup, kualitas air yang meliputi suhu, pH, oksigen terlarut, kesadahan, amonia, dan nitrit. Derajat kelangsungan hidup rata-rata pada perlakuan A 0.00 %, perlakuan B 38.67 %, perlakuan C 57.33 % dan perlakuan D 69.33 %. Hasil sidik ragam memberikan hasil yang berbeda nyata (P < 0.05). Hasil uji BNJ0.05 memberikan hasil yang berbeda nyata ditunjukkan oleh perlakuan A terhadap perlakuan B, perlakuan C dan perlakuan D, serta perlakuan B terhadap perlakuan D. Laju pertumbuhan harian rata-rata udang galah yang diamati selama masa pemeliharaan pada perlakuan A 0.00 %, perlakuan B 10.13 %, perlakuan C 9.55 % dan perlakuan D 11.22 %. Hasil perhitungan sidik ragam memberikan hasil yang berbeda nyata (P < 0.05). Hasil uji BNJ0.05 memperlihatkan hasil yang berbeda nyata pada perlakuan A terhadap perlakuan B, perlakuan C dan perlakuan D. Nilai kisaran kualitas air cenderung konstan dan masih berada dalam kisaran normal bagi kehidupan udang galah.