Manajemen Penyelenggaraan Makanan pada Program Makanan Tambahan untuk Anak Sekolah (PMT-AS) Di Kecamatan Ciampea dan Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor
Abstract
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen penyelenggaraan makanan pada PMT -AS di Kecamatan Ciampea dan Parung, dan secara khusus untuk mengetahui input (dana, sllmberdaya manusia dan peralatan), fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan) . serta makanankudapan. yang .dihasilkan (kandungan energi. dan• protein serta kesukaanldaya terima anak). Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Ciampea (Desa Ciampea dan Desa Tegalwaru) dan Kecamatan Parung (Desa Bojong Indah dan Desa Cibentang), dari bulan Desember 1997 hingga bulan Maret 1998. Data yang diperoleh merupakan data primer yang diperoleh melalui sllrvei dan monitoring penyelenggaraan PMT-AS, dan perhitungan kandungan energi diperoleh dengan penimbangan makanan kudapan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Data sekunder meliputi keadaan umum lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar dana yang diberikan tidak sesuai dengan jumlah murid, pemberian makanan kudapan hanya dilakukan 8-10 kali per minggu. Biaya makan yang diterima per anak antara Rp 225,00 - Rp 363,00. Tetapi realisasinya biaya makan yang diterima lebih kecil yaitu antara Rp 92,06 - Rp 277,45 akibat pemotongan biaya transportasi. Kegiatan pelatihan di Kecamatan Ciampea dan Parung sudah cukup baik (90,90%). Tetapi peserta pelatihan belum mengenai sasaran yang tepat, terutama bagi petugas/ kelompok pemasak, sehingga berakibat rendahnya pemahaman mengenai penyelenggaraan makanan PMT-AS. Perencanaan jenis makanan kudapan dilakukan sehari sebelum waktu pemberian. Pemilihan jenis makanan pada umumnya atas dasar harga yang terjangkau akibat dari dana yang terbatas. Beberapa jenis peralatan yang digunakan diperoleh dari sumbanganlbantuan ditambah dengan peralatan milik pribadi. Berdasarkan hasil penilaian, kegiatan perencanaan pada penyelenggaraan PMT -AS di Kecamatan Ciampea dan Parung kurang begitu baik. Kegiatan pengorganisasian penyelenggaraan PMT -AS di Kecamatan Ciampea dan Parung belum dapat dikatakan baik karena masih bayak jenis kegiatan yang tidak dilaksanakan sesuai dengan pedoman program. Peran serta PPL dalam penyelenggaraan PMT-AS belum optimal yaitu dalam pengembangan komoditas pangan melalui usaha pekarangan atau kebun sekolah. Di samping itu juga peran BP3 dan bidan sebagai pengawas penyelenggaraan PMT -AS belum terlihat nyata, begitu pula dengan peran serta masyarakat dan orang tua murid. Kegiatan pelaksanaan pada penyelenggaraan PMT -AS sudah cukup baik, kecuali di SD 01 Ciampea di mana persiapan dan pengolahan makanan dilakukan oleh seorang guru sekolah tersebut. Pada pembelanjaan makanan, petugas belanja tidak membuat daftar belanja, dan belanja dilakukan satu hari sebelum waktu pemberian. Letak desa yang jauh dari pasar dan sulitnya prasarana transportasi (Desa Tegalwaru dan Cibentang) tidak mempengaruhi kegiatan belanja karena biaya transportasi diperoleh dari pemotongan dana PMT-AS. Pengolahanlpemasakan makanan kudapan ada yang dik~rjakan pada malam hari atau pagi hari tergantung dari daya tahan jenis makanan yang akan dimasak. Petugas/kelompok pemasak belum membuat resep standar pada proses pengolahan makanan. Peran serta PKK dan orang tua murid pada pemasakanlpengolahan makanan kudapan belum optimal. Tempat memasak tidak dilakukan secara bergantian. Lama memasak berkisar antara 3,03 jam - 4,26 jam, sedangkan jarak waktu makanan -siap santapke waktu dihidangkanberkisar antara 2,15 jam - 10,26 Jam. Etika makan yang dilakukan meliputi berbaris, pembagian makanan, do'a sebelum makan dan kemudian makan. Penyajian dilakukan pada jam belajar. Para guru tidak memotivasi anak-anak untuk mencuci tangan sebelum makan, tetapi kebersihan makanan kudapan sudah terlihat dengan adanya upaya membungkus makanan tersebut. Selain itu juga, guru tidak memberikan penjelasan mengenai gizi dan makanan kudapan. Sebagian besar jenis makanan belum memenuhi persyaratan PMT-AS. Kandungan energi dan protein makanan kudapan di Desa Ciampea, Desa Tegalwaru, Desa Bojong Indah dan Desa Cibentang berturut-turut adalah' 76-197 Kalori dan 1,19-5,99 gram; 159-227 Kalori dan 1,17-3,80 gram; 35-169 Kalori dan 0,18-2,13 gram; dan 144-157 Kalori dan 3,50-4,10 gram. Secara umum anak-anak menyukai rasa dari jenis makanan kudapan yang diberikan dan ukuranlbesar porsi yang disajikan dianggap cukup.
Collections
- UT - Nutrition Science [3001]