Analisis harga gabah dan tingkat pendapatan petani di lokasi program dana penguatan modal lembaga usaha ekonomi pedesaan (LUEP) (Kasus Kecamatan Pameungpeuk dan Bale Endah, Kabupaten Bandung)
Abstract
Sasaran utama pembangunan pertanian tahun 2004-2009 terdapat tiga program pembangunan pertanian yaitu program peningkatan ketahanan pangan, pengembangan agribisnis dan peningkatan kesejahteraan petani. Peningkatan produksi padi ternyata belum mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Kondisi ini ditambah dengan keterbatasan petani dalam mengakses berbagai layanan seperti pembiayaan usahatani serta sulitnya pemasaran produk panen petani. Salah satu kebijakan pemerintah dalam menolong petani adalah kebijakan harga output yang dikenal dengan HPP. Tetapi kebijakan HPP saat panen dianggap masih rendah dan informasi mengenai HPP tidak sampai kepada petani, sehingga penetapan HPP nasional terkadang kurang memberikan solusi yang berarti. Sehingga pemerintah memberikan Dana Penguatan Modal Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (DPM-LUEP) untuk menolong petani dalam rangka stabilisasi harga gabah terutama pada saat panen raya.