Show simple item record

dc.contributor.authorWiryastuti
dc.date.accessioned2010-05-08T06:17:19Z
dc.date.available2010-05-08T06:17:19Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/16324
dc.description.abstractDalam kurun waktu tahun 1993-2000, industri gula di Jawa mengalami penunman secara besar-besaran. Areal tebu menurun seluas 32.62 % (dari 3] 0.2 ribu hektar menjadi 209 ribu hektar) dan produktivitas menurun sebanyak 27.33 % (dan 6.22 ton/ha menjadi 4.52 tonfha). Penurunan ini secara langstmg melemahkan daya saing industri gula di Jawa. Kondisi industri gula di lawa diperkirakan akan semakin memburuk dengan diberlakukannya pasar bebas pada tahun 2003 nanti. Saat ini saja, dengan tarif impor sebesar 25 % sejak 1 lanuari 2000, produk gula lokal sulit bersaing dengan produk gula impor. Hal ini perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak yang terkait karena dari 60 pabrik gula (PG) di Indonesia, 47 diantaranya berada di lawa. Pabrikpabrik tersebut menyerap tenaga kelja yang sangat banyak dan merupakan aset yang perlu diberdayakan secara optimal. Tujuan penelitian ini adalah menyusun suatu strategi bersaing yang sesuai untuk diterapkan oleh industri gula di Jawa. Penelitirin dilakukan dengan menggunakan metode Proses Hirarki Analitik (PHA). Adapun pakar yang dipilih berasal daTi kalangan pengusaha gula di Jawa, Asosiasi Gula Indonesia (AGI), Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Pasuruan, dan Dewan Gula Nasional (pemerintah ). Elemen-elemen dalam struktur hirarki serta alternatif strategi yang diformulasikan diperoleh berdasarkan hasi] analisa dan diagnosis misi dan tlljuan yang ingin dicapai, lingkungan internal, lingkungan umum, dan lingkungan industri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama yang sangat berperan dalam peningkatan daya saing industri gula di Jawa adalah biaya produksi (bobot 0.31), aktor utama yang sangat berperan dalam meningkatkan daya saing industri gllla di Jawa adalah manajemen perusahaan (bobot 0.26) dan pemerintah pusat (bobot 0.21), tujuan yang ingin dicapai sehubungan dengan peningkatan daya saing industri gula di Jawa adalah maksimalisasi laba (bobot 0.36), dan strategi bersaing utama yang harus dilaksanakan untuk meningkatkan daya saing industri gula di Jawa adalah peningkatan efisiensi (bobot 0.46). Dengan mengacu pada hasil penelitian tersebut maka tindakan yang dapat dilakukan oleh manajemen penlsahaan untuk meningkatkan efisiensi adalah melalui pengawasan kualitas bahan baku, penerapan teknologi proses yang lebih efisien, pengurangan beban biaya sllmber daya manusia, pengembangan budaya kerja yang efektif dan efisien, penggabllngan PG berdekatan yang berkapasitas kecil-sedang, dan privatisasi.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleStrategi Peningkatan Daya Saing Industri Gula Di Jawaid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record